Ketua DPR RI Sebut Islam Punya Modal jadi Kekuatan Dunia

Rahmad Novandri | Kamis, 15/05/2025 08:03 WIB
Ketua DPR RI Sebut Islam Punya Modal jadi Kekuatan Dunia Puan Maharani (Ketua DPR RI). (Foto: DPR RI)

RADARBANGSA.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan bahwa Islam memiliki modal untuk menjadi kekuatan baru dunia. Hal itu disampaikannya saat memimpin sidang Komite Umum (General Committee) Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Puan menyinggung soal umat Muslim di dunia yang mencapai dua miliar penduduk. Ia mengatakan, jumlah penduduk umat Muslim telah mendominasi hampir 25 persen populasi global. 

"Idealnya, kita dapat menjadi elemen kekuatan baru dari tatanan dunia. Pada satu titik, Islam memiliki modal untuk menjadi kekuatan baru dunia. Kita adalah kekuatan peradaban yang menekankan persatuan umat," kata Puan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Puan juga menyebut Islam sebagai peradaban yang menghargai keberagaman dan pluralisme, sebagaimana tercermin di Piagam Madinah.

"Bahkan Islam pernah mencapai masa kejayaan dan keemasan yang melahirkan filsuf, ilmuwan, insinyur, yang berkontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia," tukasnya.

Meski begitu, Puan menyebut beragam tantangan baik domestik dan global saat ini membayangi negara Muslim dan negara berpenduduk Muslim mayoritas dalam menampilkan perannya sebagai kelompok yang diperhitungkan di dunia.

"Di level domestik, kita masih perlu menjawab berbagai pertanyaan dari publik mengenai mampukah kita menyediakan pelayanan publik yang baik, transparan, dan akuntabel," tambah Puan. 

Oleh karena itu, Puan mengaku merasa berbahagia melihat Delegasi Parlemen Negara-Negara OKI dapat hadir mendiskusikan topik utama konferensi kali ini yakni “PUIC Silver Jubilee – Good Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience”.

Konferensi PUIC ke-19 dihadiri oleh delegasi parlemen 37 negara anggota OKI. Total ada sekitar 500 anggota delegasi yang hadir, termasuk dari negara-negara observer.

"Topik ini menjadi pilihan sebagai upaya kita melihat dan membangun ke dalam, baik sebagai negara, parlemen, maupun organisasi PUIC, agar dapat berkontribusi lebih baik ke umat dan publik serta dunia," ucapnya.