Kemenpar Ingin Perkuat Wisata Melalui Program Unggulan dan Sinergi Regional

Rahmad Novandri | Senin, 21/04/2025 22:31 WIB
Kemenpar Ingin Perkuat Wisata Melalui Program Unggulan dan Sinergi Regional Widiyanti Putri Wardhana (Menteri Pariwisata). (Foto: Kementerian Pariwisata RI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa pariwisata berperan penting sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang tangguh melalui program-program unggulan serta sinergi regional. Hal tersebut ia ungkapkan sejalan dengan arah kerja sama regional di "The 37th CAP-CSA Joint Comission Meeting".

"Pariwisata telah membuktikan diri sebagai salah satu sektor yang paling tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global sepanjang 2024," kata Widiyanti ilansir dari antaranews, Senin, 21 April 2025.

Ia menyebut, Indonesia mencatatkan 13,9 juta kunjungan wisatawan mancanegara, lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan nusantara, dan menciptakan lebih dari 25 juta lapangan kerja pada tahun 2024.

Menurut dia, hal ini mencerminkan kontribusi nyata sektor pariwisata terhadap perekonomian dan kesejahteraan bangsa. Maka dari itu, melalui “The 37th CAP-CSA Joint Commission Meeting”, Indonesia berusaha mendorong kerja sama lintas negara yang saling menguatkan untuk menjadikan pariwisata motor pertumbuhan yang tangguh.

"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan pariwisata bukan hanya sebagai sumber devisa, tetapi juga sebagai kekuatan budaya, sosial, dan solidaritas global," tukasnya. 

Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata pun berkomitmen untuk mengarahkan pembangunan pariwisata ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berbasis masyarakat, dengan memaksimalkan 5 program unggulan.

Pertama, melalui Gerakan Wisata Bersih. Kementerian Pariwisata menekankan pentingnya keberlanjutan dan penanganan isu sampah, untuk mencegah dampak negatif yang kerugiannya bisa mencapai 3% dari devisa pariwisata.

Kedua, dengan memanfaatkan digitalisasi melalui program unggulan Tourism 5.0, yakni dengan pemanfaatan kecerdasan buatan, untuk pemasaran yang luas, terarah, dan berkualitas berorientasi wisatawan.

Ketiga, pengembangan wisata bahari, gastronomi, dan wellness melalui program Pariwisata Naik Kelas. Kementerian Pariwisata mendorong transformasi kualitas destinasi dan produk wisata, hingga sektor pariwisata secara keseluruhan.

Selanjutnya Kementerian Pariwisata juga berkomitmen memperkenalkan Indonesia secara lebih strategis sekaligus mengoptimalkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan event yang memiliki efek multiplier tinggi, melalui program Event dengan Intellectual Property Indonesia.

Terakhir, Kementerian Pariwisata juga terus mendorong pengembangan lebih dari 6.000 desa wisata, yang ada di seluruh Indonesia melalui pembinaan masyarakat dan penguatan kapasitas lokal.

“Pemerintah pun berkomitmen mengarahkan pembangunan pariwisata ke arah yang lebih ramah lingkungan dan berbasis masyarakat, termasuk melalui pengembangan desa wisata di berbagai penjuru Indonesia dan strategi high quality tourism yang lebih berkelanjutan,” kata Widiyanti.

Program strategis Kementerian Pariwisata juga merupakan bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto sebagai pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif.

"Mari kita optimalkan potensi sektor pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, melalui pemberdayaan masyarakat lokal hingga pengembangan usaha berbasis komunitas untuk membantu mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan," ujarnya.


Berita Terkait :