
RADARBANGSA.COM - Presiden RI Prabowo Subianto ingin Indonesia mempelajari teknologi pertanian di Yordania yang dinilai lebih maju. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Yordania meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama bidang pertanian, yang di antaranya mencakup pertukaran wawasan dan transfer teknologi.
“Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut. Saya membawa Menteri Pertanian saya dalam kunjungan ini, dan saya berharap akan ada tindak lanjut nyata dari semua isu yang kami bahas,” kata Presiden Prabowo setelah merampungkan agenda kunjungan resminya di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, Senin (14/4) sore waktu setempat.
Dalam rangkaian pertemuan bilateral di Istana Al Husseiniya, Amman, Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan tiga MoU dan satu perjanjian kerja sama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Yordania. Tiga MoU itu salah satunya terkait kerja sama bidang pertanian.
Dokumen MoU itu diteken oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Yordania Khaled Al Hanefat.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo juga menjelaskan Yordania saat ini memproduksi bahan baku pupuk (potassium phosphate) yang diyakini termurah di dunia.
Suplai pupuk bagi Indonesia krusial mengingat Presiden Prabowo menginginkan swasembada pangan merupakan program prioritas yang ingin segera diwujudkan oleh Presiden.
"Kita (Indonesia, red.) di sini (Yordania, red.) kita beli banyak fosfat, potash, untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia," kata Presiden Prabowo.