RADARBANGSA.COM - Kedaulatan pangan menjadi salah satu Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu kunci penting dalam mencapai kedaulatan pangan tersebut adalah terbentuknya ekosistem industri pupuk yang solid.
“Industri pupuk adalah kunci untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam konteks perhatian besar Presiden terhadap kedaulatan pangan, memastikan ketersediaan pupuk yang memadai sangatlah krusial untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman,” ujar Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini, di Kompleks Parlemen, Selasa (3/12/2024).
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, mengatakan ketersediaan pupuk memadai sangatlah krusial untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Menurutnya, ada urgensi modernisasi dan kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan efisiensi distribusi serta keberlanjutan sektor pupuk di tengah tantangan global.
“Harus ada pembenahan menyeluruh sehingga ketersediaan pupuk yang dikeluhkan petani bisa diminamalkan,” katanya.
Anggia menuturkan ada rencana perubahan tata kelola distribusi pupuk bersubsidi dalam upaya meningkatkan efisiensi. Skema distribusi langsung ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) diusulkan untuk menggantikan sistem lama melalui distributor dan kios. “Implementasi sistem baru ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kendala baru,” katanya lagi.
Sekretaris Fraksi PKB DPR RI ini memberikan apresiasi terhadap langkah pemerintah yang menaikkan alokasi pupuk bersubsidi hingga menjadi 9,55 juta ton. Tahun sebelumnya, alokasi pupuk bersubsidi sebesar 4,7 juta ton. Anggaran subsidi pupuk juga meningkat menjadi Rp33,78 triliun dari alokasi awal sebesar Rp26,68 triliun.
“Kami mengapresiasi langkah pemerintah yang menaikkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 menjadi 9,55 juta ton. Jadi hampir dua kali lipat dari alokasi tahun sebelumnya,” katanya.