RADARBANGSA.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan melakukan konsultasi terkait skenario pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, akibat bencana erupsi Gunung Lewotobi hingga H-7 pemungutan suara atau 20 November.
"Pada prinsipnya kami masih memantau, menunggu perkembangan-perkembangan situasi di daerah, situasi pendataan kami akan tunggu sebagaimana laporan dari teman-teman kami," kata Afifuddin dilansir dari antaranews, Kamis, 14 November 2024.
"Koordinasi dengan teman-teman di sana itu sampai tanggal 20 November. Jadi, H-7 data terakhir akan kami konsultasikan untuk kemudian kami pikirkan skenarionya," tambahnya.
Afifuddin sudah meminta jajaran KPU daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan update mengenai jumlah pemilih yang pindah, relokasi, dan pemilih yang pindah mandiri tidak direlokasi.
Hal ini, ujarnya, untuk mengantisipasi apabila data kependudukannya hilang masih dapat diperbarui sehingga pemilih dapat menyalurkan hak pilihnya pada pemungutan suara 27 November 2024.
Selain itu, Afifuddin menyebutkan ada sekitar 37 tempat pemungutan suara (TPS) di Flores Timur yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi, dengan 29 TPS di antaranya terdapat sekitar 13 ribu orang pemilih.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Flores Timur tetap akan dilaksanakan di tengah bencana yang terjadi di daerah itu.
"Nanti akan ada tempat pemungutan suara (TPS) khusus di lokasi pengungsian," kata Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto kepada wartawan di Kupang, Rabu.
Andriko mengatakan kemungkinan akan ada beberapa TPS yang akan dibangun di lokasi pengungsian sebab sebelumnya sudah ada pembahasan perihal pilkada di Flores Timur.