Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri

Rahmad Novandri | Selasa, 22/10/2024 12:20 WIB
Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri Suasana Upacara Hari Santri 2024 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran wal Hadits, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/10). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Panglima Santri Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar melakukan Deklarasi Nasional Santri Indonesia dengan tema "Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri". Deklarasi Nasional ini merupakan gerakan bersama menegaskan komitmen, serta menyatukan gerak dan langkah dalam memperbaiki dunia pendidikan khususnya Pesantren. 

Deklarasi Nasional dilakukan di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits, di Bekasi, Jawa Barat bersamaan dengan Upacara Hari Santri Nasional 2024, Selasa, 22 Oktober 2024. 

Deklarasi Nasional ini diinstruksikan kepada seluruh Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Cabang (DPC) hingga Pengurus Ranting Perempuan Bangsa sebagai Badan Otonom atau sayap perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB yang menginisiasi dan menggolkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, sehingga sebagai Banom PKB, Perempuan Bangsa akan mengawal pelaksanaannya di lembaga pendidikan Pesantren.

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah menjelaskan bahwa peringatan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2024 ini, merupakan momentum bagi pendidikan Pondok Pesantren untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dalam mencetak generasi muda Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah Panglima Santri, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin. 

“Maka dengan Deklarasi ini merupakan upaya dan komitmen memperbaiki diri dan membangun mental yang kuat, termasuk mental health. Tumbuh dan berkembang tanpa ada trauma ataupun luka batin. Sehingga Pondok Pesantren bisa melahirkan tokoh masyarakat, pegiat sosial, profesional, dan negarawan maupun generasi yang ber-akhlakul karimah dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi,” tambahnya.

Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur'an wal Hadits didirikan oleh Drs KH Abu Bakar Rahziz, M.A. dan Dra Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. M.A. memiliki konsep pendidikan, yaitu Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama, Pemimpin Berakhlak Qur’ani, dan Berwawasan Kebangsaan. Berarti, pendidikan yang dibangun dalam pesantren ini sangat terpadu, terhubung, terkait dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Deklarasi Nasional Santri Terlindungi untuk Kebangkitan Negeri sejalan dengan visi misi dan motto kami, Pendidikan berkualitas untuk semua, tanpa kekerasan dan tanpa diskriminasi. Sejak awal berdiri, Mahasina memiliki konsep sebagai Pondok Pesantren yang ramah anak dan anti terhadap kekerasan di lingkungan Pondok," kata Kyai Abu.

Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits dalam menjadi institusi pendidikan memiliki nilai-nilai penting, yaitu pertama, nilai sapta jiwa yang terdiri dari kejujuran, keikhlasan, kejuangan, keterbukaan, kemandirian, kepedulian, dan kesederhanaan. Kedua, memiliki motto yang berbunyi mengembangkan potensi fikir, zikir, dan amal saleh. Ketiga, sprit pendidikan tanpa diskriminasi dan tanpa kekerasan. Keempat, trilogi santri yang terdiri dari berilmu amaliyah, beramal ilmiyah, dan berakhlakul karimah. Kelima, kearifan dengan menjaga tradisi lama dan mengambil hal baru yang lebih baik. Keenam, cara berpikir dengan wawasan global dan bertindak sesuai kearifan lokal.

Naskah Deklarasi Santri Indonesia terdiri dari 9 (sembilan) point, mulai dari komitmen terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemudian berikhtiar lahir dan batin untuk menuntut ilmu, mengamalkan Islam Ahlussunnah wal jamaah, menjaga nama baik Pondok Pesantren, dan sebagainya.

"Kami Santri Indonesia menjunjung tinggi demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia. Siap melawan berbagai bentuk kekerasan, antara lain: kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan sosial dan diskriminatif," kata Erma menyebut salah satu point dalam Naskah Deklarasi Santri Indonesia.

Sebagai santri, juga berkomitmen dalam menjunjung tinggi nilai keberagaman, sikap toleransi, dan saling menghormati, saling menghargai dan siap bekerjasama untuk kemanusiaan. Santri Indonesia berperan aktif menjaga nilai-nilai budaya bangsa dan kearifan lokal, demi negara Indonesia yang maju dan harmonis.

Kegiatan Hari Santri Nasional 2024 berlangsung diberbagai daerah di Indonesia dan diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain Upacara, aneka lomba, dan sebagainya.