RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma'ruf Amin turut merespon terkait dua personel penjaga perdamaian asal Indonesia mengalami luka akibat serangan militer Israel terhadap menara observasi di Markas UNIFIL (The United Nations Interim Force in Lebanon) di OP-4 di Green Hill, Naqoura, Lebanon, Kamis (10/10). Wapres pun menegaskan mengutuk keras atas tindakan ini dan harus disikapi dengan tegas.
"Serangan tersebut harus disikapi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)," ujar Wapres saat memberikan intervensinya pada 14th ASEAN–United Nations Summit di National Convention Centre (NCC), Kaysone Phomvihane Avenue, Vientiane, Republik Demokratik Rakyat Laos, Jumat, 11 Oktober 2024.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sikap tegas PBB merupakan hal penting untuk dilakukan. Sebab, selain pasukan ini merupakan bagian dari pasukan sementara PBB untuk membantu memulihkan situasi konflik di wilayah perbatasan Israel dan Lebanon.
Tindakan penyerangan yang melukai dua orang penjaga perdamaian asal Indonesia ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional.
"Serangan tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional," tutur Wapres.
"PBB adalah kompas dari multilateralisme, dan ASEAN berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi," tambahnya.
Wapres kembali menegaskan pernyataannya bahwa Indonesia mengecam keras tindakan penyerangan yang dilakukan di markas UNIFIL dan meminta tindakan tegas dari DK PBB terhadap aksi ini.
"Indonesia mengecam keras serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap UNIFIL pada 10 Oktober 2024. Dua personel Indonesia alami luka-luka," pungkasnya.