Gus Imin: Jangan Sampai Kita Kehilangan Momentum Bonus Demografi

Rahmad Novandri | Sabtu, 25/11/2023 17:52 WIB
Gus Imin: Jangan Sampai Kita Kehilangan Momentum Bonus Demografi Gus Imin foto bersama Mahasiswa dan Guru usai penyerahan Beasiswa di Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (25/11). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin mengingatkan semua pihak agar memanfaatkan momentum bonus demografi secara maksimal. Menurutnya, jumlah angkatan muda yang besar harus dimanfaatkan dengan baik oleh negara.

"Bonus demografi selalu kita bicarakan, jumlah angkatan muda 52% lebih selalu kita jadikan agenda. Tapi solusi konkrit tinggal punya waktu tujuh tahun. Kalau tujuh tahun ini kita gagal, kita akan kehilangan momentum angkatan muda yang cukup besar, kita kehilangan bonus demografi," ujar Gus Imin dalam keterangannya.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini saat menghadiri acara bertajuk 'Peringatan Hari Guru Nasional dan Penyerahan Beasiswa Gratis' di Cikao Park, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu, 25 November 2023 pagi.

Pada kesempatan itu, Gus Imin meminta pemerintah agar benar-benar membuka kesempatan bagi kaum muda. "Tujuh tahun itu pendek, satu-satunya cara, tujuh tahun negara harus menginvestasikan APBN-nya untuk kaum muda, baik untuk peningkatan mutu kompetensi maupun peluang untuk tumbuh menjadi produktif," tegasnya. 

Karena itu, ungkap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, momentum emas untuk tujuh tahun ini harus diambil negara yang diteruskan dalam bentuk kebijakan-kebijakan, bukan hanya menjadi slogan bonus demografi. 

"Saya bertekad pokoknya tujuh tahun ini, 2024 kita mulai habis-habisan memanfaatkan energi kaum muda dengan investasi. Negara tidak akan rugi kalau pemuda kualitasnya maju, negara tidak akan rugi kalau anak muda punya akses bekerja dengan baik," ujar Gus Imin.

"Diberi kesempatan dan peluang untuk bekerja, diberi kesempatan untuk produktif dalam bekerja, mendapatkan akses-akses ekonomi yang memadai. Itu hanya waktunya tujuh tahun," tambahnya.