Bertemu Wapres Asosiasi Islam China, Gus Halim Bahas Kerja Sama Lintas Agama dan Budaya

M. Isa | Selasa, 17/10/2023 18:34 WIB
Bertemu Wapres Asosiasi Islam China, Gus Halim Bahas Kerja Sama Lintas Agama dan Budaya Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM – Di sela-sela Kunjungan Kerja ke Beijing, China, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Asosiasi Islam China, Abdul Amin Jin Rubin di Masjid Niujie, pada Senin, 16 Oktober 2023 waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar menekankan pentingnya kerja sama lintas agama dan budaya antar muslim di China dan Indonesia.

"Kerja sama dengan berbasis budaya dan agama merupakan bagian penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam rilisnya.

Gus Halim-sapaan akrabnya mengaku bersyukur karena ajakan kerja sama dan kolaborasi disambut baik oleh Abdul Amin Jin Rubin. "Asosiasi Islam China menyambut baik ajakan kolaborasi ini untuk melakukan percepatan pembangunan dengan replikasi kesuksesan yang sudah ditorehkan, dengan catatan sesuai dengan akar budaya bangsa Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Abdul Amin Jin Rubin memaparkan bahwa Asosiasi Islam China berkomitmen untuk mempromosikan pemahaman dan toleransi lintas agama di seluruh wilayah, termasuk Uighur. Ia menjelaskan, selama bertahun-tahun, umat muslim di China telah hidup berdampingan dengan berbagai etnis, termasuk etnis mayoritas Han. Muslim China datang dari berbagai kelompok etnis, ada Uighur, Hui, Kazakh, dan lainnya.

"Di China, hak kebebasan beragama benar-benar dilaksanakan dan dilindungi konstitusi. Negara ini memiliki 75.000 masjid dan 57.000 imam," lanjut Abdul Amin Jin Rubin.

Demi meningkatkan pelayanan bagi para pemeluk dan ulama Islam di China, lanjut Abdul Amin Jin Rubin, para pemuka muslim membentuk Asosiasi Islam China. Organisasi itu berdiri pada 1953, atas persetujuan mendiang Perdana Menteri China, Zhou Enlai yang juga kemudian menyetujui berdirinya Institut Islam China. Aktivitas mereka didukung pemerintah.

"Kami juga punya 10 institut Islam untuk pendidikan para calon ulama. Pendidikan diselenggarakan oleh organisasi kami," tukasnya.