Komunitas Kutub dan IAA Yogyakarta Gelar Kemah Literasi Nasional

Rahmad Novandri | Jum'at, 23/06/2023 23:00 WIB
Komunitas Kutub dan IAA Yogyakarta Gelar Kemah Literasi Nasional Komunitas Kutub IAA Yogyakarta menggelar Kemah Literasi Nasional mulai 23-25 Juni 2023. (Foto: istimewa)

YOGYAKARTA, RADARBANGSA.COM - Komunitas KUTUB berada di bawah payung Pondok Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Yogyakarta didirikan oleh KH. Zainal Arifin Toha pada tahun 2005. Komunitas Kutub mempunyai tanggung jawab mengawal kegiatan kepenulisan bagi para santri. 

Menurut Muhammad Ali Fakih (2017) untuk menunjang minat dan bakat kepenulisan para santri. Komunitas Kutub mempunyai dua sub divisi, yakni Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta (LSKY) dan Lembaga Kajian Kutub Yogyakarta (LKKY). 

LSKY menfokuskan pada kajian sastra, membedah dunia kesusastraan, seperti tokoh dan sejarah sastra atau karya sastrawan. Kajian sastra juga merupakan wadah untuk mengevaluasi hasil karya cipta santri sendiri, seperti cerpen dan puisi. Sementara LKKY LKKY sendiri menaungi dua kegiatan yaitu kajian ilmiah dan kajian editorial. 

Untuk menggaungkan minat literasi anak muda, Komunitas Kutub bekerjasama dengan Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Yogyakarta menggelar kemah literasi berskala nasional yang dijadwalkan pada 23-25 Juni 2023 yang bertempat di Desa Wisata Pulesari, Sleman, Yogyakarta.

IAA Yogyakarta sendiri juga salah satu komunitas kepenulisan yang telah melahirkan banyak penulis handal yang menghiasi media lokal dan nasional. 

Acara yang bertajuk “Kemah Literasi Nasional 2023: Manunggaling Kawula Literasi” kali ini menghadirkan lima narasumber kondang yang digandrungi kawula muda, yakni K.M. Faizi (penyair sekaligus menjadi pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep), Puthut Ea (penulis sekaligus CEO Mojok.co), Muhidin M. Dahlan (esais, arsipis, dan novelis), Joko Pinurbo (penyair nasional), dan Joni Ariadinata (cerpenis nasional).

Aldi Hidayat selaku Ketua Komunitas Kutub Yogyakarta mengatakan acara kali ini akan difokuskan pada peningkatan minat literasi anak muda yang dikemas dengan riang gembira. 

"Literasi di negeri ini sangat rendah. Di antara faktor utamanya adalah kesan bahwa literasi itu membosankan. Untuk itu, kami coba menggabungkan literasi dengan sesuatu yang mengasyikan, yaitu kemah,” ujar Aldi Kamis (22/6).

Sementara Lailur Rahman, Koordinator Steering Comitte (SC) acara menjelaskan konsep pelatihan literasi sambil kemah, rekreasi dan pentas seni ini diharapkan para peserta tidak merasa bosan. Ketika sarasehan dan forum diskusi para peserta bisa dengan santai mencerna materi yang akan disampaikan. 

“Ide ini sebenarnya sudah kami rencanakan sejak Ramadhan kemarin. Awalnya, format acara hanya terbatas pada skop Jogja di mana peserta nanti hanya datang ke tempat acara untuk menyimak materi. Akan tetapi, seiring berjalannya diskusi tiap waktu, rencana berubah menjadi lebih besar, yaitu berkemah sambil berliterasi yang berskala nasional,” ucap Lailur Rahman.

Acara yang berdurasi tiga hari itu sejauh ini sudah berhasil menggaet 97 peserta dari seluruh Indonesia, mulai dari Bali, Malang, Ngawi, Sulawesi, dan pelbagai daerah lainnya.


Berita Terkait :