Serap Aspirasi Perguruan Tinggi, Komisi X DPR Kunker ke Banjarmasin

M. Isa | Jum'at, 27/01/2023 15:00 WIB
Serap Aspirasi Perguruan Tinggi, Komisi X DPR Kunker ke Banjarmasin Komisi X DPR melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (foto: dpr)

RADARBANGSA.COM – Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 26 Januari 2023.

Kunker yang dipimpin oleh Sodik Mudjahid ini, Komisi X bertemu dengan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad dan Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Riset Sri Gunadi Partiwi di Banjarmasin.

Dalam kesempatan itu, Sodik menyampaikan bahwa saat ini sangat diperlukan penguatan kemampuan Perguruan Tinggi, baik PTN maupun PTS, dalam mencetak SDM yang berpengetahuan dan trampil, berkarakter, bermoral dan bermental kuat, peduli serta bertanggungjawab.

"Perbaikan sistem dan peningkatan kesejahteraan untuk para dosen, Perbaikan sistem dalam seleksi siswa mandiri. Kami mendapat usulan dan aspirasi dan kami menangkap ada beberapa ide dari Rektor Universitas Lambung Mangkurat. Tadi ada masalah dosen-dose yang belum naik pangkat," papar Sodik Mudjahid.

Sementara itu, Prof. Ahmad menyampaikan bahwa perguruan tinggi dituntut mampu mencetak SDM unggul, trampil dan berkarakter. Tapi meskipun demikian perguruan tinggi masin menghadapi masalah mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola.

Untuk itu, Prof. Ahmad mengusulkan agar kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah dan DPR bisa mendorong perguruan tinggi agar lebih produktif. Mislanya pengelolaan perguruan tinggi yang berbasis pada kepentingan lokal.

"Kita berharap kebijakan dari Pemerintah pusat dan DPR RI bisa mendukung manajemen peningkatan mutu perguruan tinggi. Sehingga perguruan tinggi di Indonesia punya daya saing," ungkap Ahmad.

Komisi X pun memahami bahwa saat ini perlu dukungan dan keberpihakan terhadap penyelenggaraan PTS sebagai penanggungjawab pendidikan tinggi yang dominan di Indonesia.  

“Permasalahan seperti dis-equalitiesqualityrelevancy, dan competitiveness yang berlangsung pada PTS, agar segera mendapatkan solusi. Selain itu juga diperlukan refocusing kinerja PTN, yang didukung oleh peningkatan mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola, untuk mendapatkan output yang maksimal,” ungkap Sodik.


Berita Terkait :