Tetap Disiplin Prokes, Menkes Minta Masyarakat Waspada Peningkatan Kasus COVID-19

Rahmad Novandri | Kamis, 16/06/2022 16:31 WIB
Tetap Disiplin Prokes, Menkes Minta Masyarakat Waspada Peningkatan Kasus COVID-19 Varian baru COVID-19, Omicron. (Foto: Kemenkes RI)

RADARBANGSA.COM - Sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19. Hal itu dipicu oleh munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5.

Guna mengantisipasi peningkatan kasus COVID-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes), terutama memakai masker. Hal tersebut disampaikan Menkes Budi meneruskan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tetap waspada dan hati-hati terhadap peningkatan kasus COVID-19.

”Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” kata Budi dilansir dari laman resmi Setkab RI, Kamis, 16 Juni 2022.

Diungkapkannya, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus COVID-19 global dan pola penyebarannya. Sehingga, Indonesia lebih siap mengantisipasi peningkatan penularannya.

“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya.

Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” terangnya.

Budi menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. “(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali," tuturnya.

Lebih lanjut Budi menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut. “Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkasnya.