Pemerintah Siapkan Peta Jalan Menuju Fase Endemi

Rahmad Novandri | Kamis, 10/03/2022 22:21 WIB
Pemerintah Siapkan Peta Jalan Menuju Fase Endemi Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro (foto: setkabgoid)

RADARBANGSA.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan `Peta Jalan` untuk membantu Indonesia melakukan transisi secara perlahan memasuki fase endemi. Hal itu dilakukan karena sejumlah negara telah mencabut pembatasan COVID-19.

"Sejalan dengan sejumlah negara yang sudah melakukan pencabutan pembatasan COVID-19 dengan berbagai pendekatan, tarnsisi dari pandemi jadi endemi ini juga perlu dilakukan secara bertahap," kata Reisa dilansir dari okezone.com, Kamis, 10 Maret 2022.

Dijelaskannya, peta jalan ini akan digunakan untuk melakukan normalisasi dalam aktivitas masyarakat melalui kebijakan pengendalian virus corona. Di antaranya yakni dengan menetapkan target keterisian rumah sakit (BOR) ataupun angka kematian tetap berada pada level yang rendah.

Peta jalan itu juga disusun dengan berbagai pertimbangan dan kehati-hatian yang tidak hanya terpaku pada kesehatan dan ilmu sains, namun juga melihat dari berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat seperti sosial, budaya juga ekonomi.

Dari peta jalan tersebut, kemudian terbukti secara perlahan dapat mengendalikan lonjakan kasus COVID-19. Seperti per tanggal 6 Maret 2022, keterisian rumah sakit di Indonesia mulai melandai di mana tempat tidur dan ruang isolasi intensif menjadi 29 persen dari kapasitas secara nasional.

“Kita harapkan itu terus turun dan pemerintah terus mengupayakan tetap terkendali dengan salah satu indikatornya yakni positivity rate yaitu harus di bawah target lima persen,” kata Reisa.

Di sisi lain, Reisa menyoroti agar dapat memasuki masa endemi cakupan vaksinasi hingga peningkatan kapasitas sistem pelacakan juga harus ditingkatkan. Termasuk adanya kerja sama dari semua pihak menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar dapat memutus mata rantai COVID-19.

“Masyarakat juga punya peran untuk memutus mata rantai COVID-19 dan selama ini, kita sudah belajar dua tahun mulai hidup berdampingan dengan adaptasi kebiasaan baru yang kita lakukan setiap hari,” tandasnya.