Menkes Budi Sadikin: Penularan Omicron Mulai Didominasi Transmisi Lokal

M. Isa | Selasa, 25/01/2022 20:59 WIB
Menkes Budi Sadikin: Penularan Omicron Mulai Didominasi Transmisi Lokal Varian Omicron COVID-19. (Foto: idxchannelcom)

RADARBANGSA.COM - Pemerintah melaporkan, kasus pasien terkonfirmasi virus corona atau COVID-19 di Indonesia pada Selasa, 25 Januari 2022, bertambah sebanyak 4.878 kasus. Total, kasus positif corona di Tanah Air mencapai 4.294.183 kasus.

Adapun pasien sembuh dari virus corona per hari ini dilaporkan bertambah sebanyak 869 orang. Sehingga, pasien sembuh dari COVID-19 berjumlah 4.125.080 orang. Lalu, pasien meninggal dunia karena terpapar COVID-19 juga bertambah sebanyak 20 jiwa di seluruh Indonesia. Kasus kematian karena corona hingga hari ini berjumlah 144.247 jiwa.

Sementara itu, Kasus positif Omicron di Indonesia kembali bertambah. Pada Jumat, 21 Januari 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus terkonfirmasi Omicron total mencapai 1.078 kasus. Adapun rinciannya, 756 kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Selanjutnya, 257 kasus transmisi lokal dan sisanya sebanyak 65 kasus masih dalam penyelidikan epidemiologi.

“Yang perlu kita lakukan yang pertama adalah kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi. Kita perlu, memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam rilisnya, Senin 24 Januari 2022.

Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, lanjutnya, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan.

"Ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasiltas publik maupun di kantor," katanya.

Di samping itu, lanjut Menkes, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.

“Untuk tracing kasus kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah,” ucapnya.


Berita Terkait :