Legislator PKB Soroti Ketersediaan Kamar Rawat Inap Pasien BPJS Kesehatan

Rahmad Novandri | Selasa, 25/01/2022 20:55 WIB
Legislator PKB Soroti Ketersediaan Kamar Rawat Inap Pasien BPJS Kesehatan Arzeti Bilbina (Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: twitter @arzeti_bilbina)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzetti Bilbina mengungkapkan, ketersediaan kamar rawat inap bagi pasien BPJS Kesehatan yang sesuai dengan kelasnya banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Hal itu disampaikannya saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Ketua DJSN dan Dirut BPJS Kesehatan.

“Kalau kita lihat, di lapangan, banyak sekali pasien yang tidak mendapat kamar inap sesuai dengan kelasnya. Artinya, kalau mereka ter-cover di kelas I, namun di RS hanya tersedia kamar kelas II. Ataupun sebaliknya, kalaupun mereka ter-cover di kelas II, ternyata di RS yang ada kamar kelas I. Biasanya seperti itu yang disampaikan kepada pasien,” kata Arzetti di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.

Kondisi tersebut, jelas legislator Fraksi PKB itu, membuat pasien BPJS Kesehatan sudah pasti dirugikan. Apalagi, lanjutnya, ketika ada masyarakat yang sampai melakukan down grade kepesertaan demi mendapatkan layanan kesehatan. Masyarakat tersebut tidak akan pernah mendapatkan hak atas fasilitas kesehatan sesuai dengan iuran yang sudah dikeluarkan setiap bulannya.

Arzetti menyayangkan, ketika ada masyarakat yang tiap bulannya rajin dan tidak pernah terlambat apalagi menunggak untuk membayar iuran BPJS Kesehatan, namun tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan haknya dengan alasan ketersediaan kamar rawat inap.

“Mereka disakiti. Dan saya rasa ini sangat tidak adil,” tegasnya.

Tak hanya itu, Arzetti berharap agar pihak BPJS Kesehatan bekerja sama dengan pihak rumah sakit meningkatkan mutu dalam semua pelayanannya. Ia menuturkan, jangan ada anggapan bahwa pasien BPJS Kesehatan pelayanannya dinomorduakan jika dibandingkan dengan asuransi kesehatan yang dikelola oleh swasta.

“Karena kita di sini inginnya BPJS Kesehatan menjadi bintang asuransi kesehatan. Menjadi perhatian penting bagi kita semua untuk memperbaiki mutu pelayanan agar BPJS kesehatan bisa bersaing penuh dengan asuransi swasta,” tandasnya.