Sekjen AMAN Sebut Gerakan Pribumisasi Gus Dur Inspirasi Perjuangan Masyarakat Adat

Rahmad Novandri | Minggu, 22/08/2021 22:55 WIB
Sekjen AMAN Sebut Gerakan Pribumisasi Gus Dur Inspirasi Perjuangan Masyarakat Adat Sekjen AMAN, Rukka Sombolingga menyampaikan manaqib Gus Dur dalam peringatan Haul Gus Dur ke-12 yang diselenggarakan DPP PKB secara virtual, Minggu (22/8). (Foto: Radarbangsacom)

RADARBANGSA.COM - Masyarakat Adat telah lama hidup dan berkembang di Indonesia. Bahkan, mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengatakan bahwa masyarakat adat benteng keberagaman budaya nusantara.

Pernyataan itu disampaikan Sekjen aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi dalam acara peringatan Haul Gus Dur ke-12 secara virtual yang diselenggarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Minggu, 22 Agustus 2021 malam. Pada kesempatan itu, Rukka memberikan beberapa catatan penting tentang Gus Dur yang dinilai melindungi masyarakat adat.

"Gerakan pribumisasi/indigenisasi Islam yang digagas/diprakarsai Gus Dur salah satu inspirasi untuk gerakan masyarakat adat. Pembelaan Gus Dur yang persisten dan konsisten terhadap kaum minoritas agama, termasuk agama leluhur Nusantara ikut menciptakan ruang hidup yang lebih besar bagi gerakan Masyarakat Adat," kata Rukka secara virtual.

Diungkapkannya, saat Gus Dur memimpin Indonesia banyak kebijakan yang menempatkan masyarakat adat sebagai benteng keragaman. Ia menyebut Gus Dur memulai Indonesia sebagai proyek Bhinneka Tunggal Ika.

"Dalam berbagai kesempatan Gus Dur dengan tegas dan jelas menyampaikan bahwa masyarakat adat sebagai benteng keragaman budaya Nusantara harus jadi landasan bagi kemajuan Bangsa Indonesia, termasuk untuk mengembalikan Indonesia menjadi Negara Bahari. Gagasan besar ini diwujudkan Gus Dur lewat pembentukan KKP, dulu awalnya Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan," ujarnya.

Selain itu, keberpihakan Gus Dur juga terlihat dari pembangunan perusahaan yang menggunakan lahan adat. Bahkan, Gus Dur mengusulkan kepemilikan 40% saham untuk masyarakat adat.

"Gus dur Membuat Pernyataan pembagian 60 % (Perusahaan) : 40% (Masyarakat Adat) atas kepemilikan saham bagi perusahaan2 yang terlanjur beroperasi di wilayah adat, pendapatan yang diperoleh kedua belah pihak masing-masing dipotong untuk membayar pajak ke Negara. Belum terlaksana Gus Dur lengser," imbuhnya.

Untuk itu, Rukka menegaskan tugas generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan Gus Dur. Sebab, Gus Dur tetap hidup dalam tindakan kita semua.

"Tugas Gus Dur di dunia telah purna, Beliau telah berada di keabadian bersama Sang Pencipta. Tugas kita adalah melanjutkan perjuangan Gus Dur. Mari kita pastikan Gus Dur tetap hidup dalam tindakan kita semua," tutupnya.


Berita Terkait :