Gus Yaqut Sebut Sinovac Tak Terkait Larangan Umroh dan Haji bagi Indonesia

Ahmad Zubaidi | Senin, 19/04/2021 19:30 WIB
Gus Yaqut Sebut Sinovac Tak Terkait Larangan Umroh dan Haji bagi Indonesia Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (foto: kemenag)

RADARBANGSA.COM Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menepis kabar yang menyebut bahwa izin umroh dan haji bagi Indonesia tak kunjung keluar karena terkendala vaksin Sinovac yang belum diregister oleh WHO.

Menurut Gus Yaqut, izin umroh dan haji belum juga dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi karena Indonesia adalah satu dari sejumlah negara yang dilarang masuk alias disuspend.

“Lho bukan begitu. Jadi begini ya, kalau Indonesia enggak bisa umroh itu bukan karena vaksin sinovac yang belum diregister oleh WHO. Tetapi karena Indonesia inikan memang disuspend, belum boleh masuk Arab karena kasus umroh kemarin yang banyak kena Covid itu,” kata Gus Yaqut saat ditemui di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh No 9, Jakarta Pusat, Senin, 19 April 2021.

Gus Yaqut yang juga Ketua DPP PKB bidang Pertahanan dan Kemananan ini menambahkan, vaksin adalah persoalan lain yang tidak dapat dikaitkan dengan perizinan umroh dan haji Indonesia.

Dia menyatakan, semua negara mempunyai otoritas untuk menentukan kebijakan masing-masing dalam menyikapi proses registrasi vaksin seperti yang dilakukan oleh Arab Saudi yang mensyaratkan vaksin harus teregestrasi di badan kesehatan dunia atau WHO.

“Termasuk Saudi, (bahwa) vaksin yang diakui itu yang sudah teregister oleh WHO ya boleh. Kita kan tidak harus menggunakan syarat itu di Indonesia. Itu tidak terhubung langsung dengan umroh dan haji,” ungkapnya.

Terkait dengan jatah jumlah calon Jemaah haji, Gus Yaqut menyebut hal itu sampai saat ini juga belum mendapat kepastian. Kendati begitu, Gus Yaqut mengaku senantiasa terus berkomunikasi dengan pihak terkait.

“Belum, belum ada. Tapi mudah-mudahan kita bisa secepatnya bisa mendapatkan kabar itu, karena itu 100 persen adalah otoritas Istana (Arab Saudi) ya. Kita sudah minta terus, komunikasi, tiap hari tanya ke Menteri Haji, Menteri Dalam negeri mereka, tapi masih saja jawabannya enggak ada,” tutup Gus Yaqut.