Praktik Keagamaan ‘Gremet’, Gus AMI: Bukti Agama Solusi Kemajuan

Ahmad Zubaidi | Jum'at, 12/03/2021 08:54 WIB
Praktik Keagamaan ‘Gremet’, Gus AMI: Bukti Agama Solusi Kemajuan Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar berbincang dengan pimpinan Majelis Ahbaburrasul, Sayyid Seif Alwi (foto Radarbangsa/AL)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Gus AMI menyatakan, agama sama sekali tidak diberi ruang dalam ketatanegaraan di masa sebelum reformasi. Saat itu agama dianggap sebagai penghalang sekaligus penghambat kemajuan.

“Maka agama disingkirkan dari peran negara. Semua yang tampil di dalam kepemimpinan tidak boleh muncul agama,” kata Gus AMI saat menghadiri kajian rutin majelis Ahbaburrasul pimpinan Sayyid Seif Alwi di Karawang, Kamis, 11 Maret 2021.

Kondisi tersebut, kata Gus AMI, di satu sisi memang berdampak stabil, tapi di sisi lain bagai api dalam sekam. Keberhasilan pembangunan yang dihasilkan dengan cara mengesampingkan agama bersifat semu, kemajuannya palsu, kemudian ambruk menjadi negara tidak maju.

“Lalu lahirlah reformasi sebagai kritik atas kesalahan pembangunan yang mengesampingkan agama. Tidak bisa dibendung lagi akhirnya agama menjadi kekuatan bangsa dan negara, ulama menjadi penyangga persatuan,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpendapat, ulama tampil menjadi penyangga persatuan dan kesatuan bangsa baik diminta atau tidak oleh pemerintah.

“Termasuk guru kita Sayyid Seif ini, bagaimana di setiap ngajinya menjaga pilar negara, tanpa digaji, tanpa diminta bupati, tanpa diminta Presiden," kata Gus AMI.

Itulah yang kemudian membuat sebagian orang sadar. Gus AMI berujar, orang-orang yang semula berpikir Islam penghambat kemajuan, hari ini menjadi sadar bahwa kemajuan tanpa agama akan menjadi kemajuan palsu dan semu.

“Teman-teman saya yang dulu tidak percaya itu, saat ini percaya bahwa Islam adalah sumber kemajuan, terutama Islam Ahlissunnah waljamaah,” ungkapnya.

Menurut Gus AMI, saat ini yang terjadi adalah banyak aktifitas keagamaan justru gremet atau berjalan secara pasti menjadi kekuatan di Indonesia, baik dalam bentuk Jam’iyah, pengajian, maupun majelis taklim.

“Termasuk saya yakin Ahbaburrasul ini menjadi kekuatan gremet yang meyakinkan kepada umat, kepada pemerintah, kepada seluruh rakyat, bahkan kepada dunia bahwa agama lah solusi kemajuan dan kemakmuran,” ujarnya.

Bahkan banyak orang di luar NU mengakui bahwa ternyata Ahlussunnah waljamaah bisa menjadi sumber kemajuan bangsa. Umat Islam yang gremet dan tidak bisa dibendung tersebut adalah kekuatan yang mengakar di masyarakat.

“Kita yakin dan optimis Islam akan terus membanggakan, Islam menjadi solusi Ahlussunnah waljamaah membuka kemajuan dan kemakmuran,” tutur dia.

Saat seluruh dunia mengalami resesi ekonomi, Gus AMI melanjutkan, maka disitulah kesempatan bagi Indonesia untuk maju.

“Alhamdulillah ekonomi Indonesia jauh lebib baik dibanding negara maju di Barat manapun. Pertumbuhan kita sudah sampai di atas 2%. Sementara di negara Barat rata-rata minus 7%. Jadi ini kesempatan untuk kita membuktikan itu,” tukas Gus AMI.


Berita Terkait :