Menteri PUPR Tegaskan Ketersediaan Air Kunci Pengembangan Lumbung Pangan

Rahmad Novandri | Rabu, 24/02/2021 11:36 WIB
Menteri PUPR Tegaskan Ketersediaan Air Kunci Pengembangan Lumbung Pangan Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR). (Foto: Jawa pos)

RADARBANGSA.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan kunci dari program pengembangan lumbung pangan atau food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya. Karena itu, menurutnya, sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian penting dilakukan untuk mengembangkan food estate yang modern.

"Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Basuki dilansir dari antaranews.com, Rabu, 24 Februari 2021.

Dalam mendukung irigasi pertanian pada Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, Ditjen Sumber Daya Air membangun sumur bor berkapasitas 6 liter/detik dan embung dengan kapasitas tampung 850.000 meter kubik.

Sumur bor dibangun sebanyak 7 unit dengan kedalaman pengeboran 57-70 meter. Masing-masing sumur menggunakan tenaga solar cell dengan jarak antara titik sumur bor ke saluran pembagi sejauh 1,5 km. Dari 7 sumur bor berkapasitas 50,59 liter/detik itu dapat memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian seluas 50,59 hektare. Sedangkan untuk embung akan menambah areal layanan seluas 200 hektare.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan penambahan jumlah waduk dan embung di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengatasi masalah kebutuhan air. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum provinsi NTT jumlah embung di NTT sebanyak 1.125 embung dari kebutuhan 4.000 embung untuk mengatasi kebutuhan air.


Berita Terkait :