Presiden Jokowi Ingatkan Lonjakan Kasus COVID-19 di Banyak Negara

Rahmad Novandri | Senin, 24/08/2020 15:43 WIB
Presiden Jokowi Ingatkan Lonjakan Kasus COVID-19 di Banyak Negara Joko Widodo (Presiden RI). (Foto: twitter @KemensetnegRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman. Sejumlah negara lainnya di Asia seperti India, Filipina, Bangladesh, Iran, Nepal, hingga Korea Selatan diketahui juga mengalami lonjakan kasus beberapa waktu belakangan ini.

"Ini perlu diwaspadai sehingga kita tidak kehilangan kendali atas manajemen yang ada dalam menangani pandemi ini utamanya di daerah maupun di pusat," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020.

Untuk itu, Kepala Negara meminta jajarannya agar bekerja lebih keras dalam menanganani pandemi ini. Utamanya untuk menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi dalam takaran yang tepat.

"Saya ingin menekankan beberapa hal agar Komite, dalam hal ini Mendagri, mengingatkan kembali kepada Satgas di daerah, gubernur, bupati, dan wali kota agar betul-betul serius bekerja keras dalam rangka penanganan Covid ini," tegasnya.

Menurut JOkowi, hingga vaksin COVID-19 ditemukan nantinya dan dapat diberikan kepada masyarakat, kunci utama dalam mencegah penyebaran virus corona tersebut ialah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker.

Jokowi juga meminta agar kampanye dan promosi terkait penggunaan masker di tengah masyarakat untuk lebih digalakkan. "Tolong ini betul-betul segera yang berkaitan dengan ajakan untuk memakai masker, membagi masker, ini betul-betul pelaksanaannya bisa dipercepat," ucapnya.

Sementara itu, dalam hal pemulihan ekonomi yang berjalan beriringan dan seimbang dengan penanganan kesehatan, Kepala Negara juga kembali menegaskan agar pelaksanaan skema bantuan langsung ke masyarakat dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu model bantuan lainnya juga harus terus digerakkan.

"Hari ini akan ada banpres (bantuan Presiden) produktif, kemudian (dalam waktu dekat) ada juga untuk subsidi gaji. Ini betul-betul diikuti karena ini paling banyak yang terkendala ialah urusan data dan nomor akun di bank. Saya kira ini yang agak menghambat kita sehingga kita harapkan nanti di pertengahan Agustus sampai September sudah selesai sehingga bisa mengungkit growth kita," tuturnya.