Jazilul Fawaid Minta BNPB Tetap Tanggap Bencana Ditengah Pandemi COVID-19

Rahmad Novandri | Jum'at, 17/07/2020 19:42 WIB
Jazilul Fawaid Minta BNPB Tetap Tanggap Bencana Ditengah Pandemi COVID-19 Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI). (Foto: rere/radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Banjir bandang ini mengakibatkan banyak korban jiwa hingga kerugian materi.

"Bagi korban banjir bandang Luwu, kami atas nama pimpinan MPR menyampaikan rasa duka yang mendalam, semoga musibah ini cepat berakhir dan warga yang hilang segera ditemukan," kata Jazilul Fawaid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.

Gus Jazil, sapaan akrabnya menegaskan bahwa musibah yang terjadi di Luwu Utara bukan tanpa sebab. Menurutnya, musibah tersebut adalah akibat dari ulah manusia yang tak bertanggungjawab.

"Musibah ini memang ujian dari Allah, namun ini juga sekaligus peringatan bagi perusak lingkungan agar berhenti melakukan kegiatan yang merusak alam," ujarnya.

Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, bencana alam yang terjadi di Indonesia secara keseluruhan terjadi karena ulah tangan kotor para perusak alam dan lingkungan. Untuk itu, Gus Jazil meminta aparat terkait menindak tegas pelaku perusak hutan dan lingkungan.

"Aparat yang berwenang dalam hal ini TNI/Polri, Kementerian KLHK harus tegas menertibkan dan menghukum mereka yang merusak hutan. Agar kejadian tidak terulang kembali," tegasnya.

Ia juga berpesan agar masyarakat menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Hal itu, lanjutnya, wujud syukur pada karunia tuhan. "Perlu kesadaran dan kearifan kita semua untuk terus menjaga kelestarian lingkungan. Karunia kekayaan alam jangan sampai berubah menjadi bencana alam," ucapnya.

Gus Jazil juga berharap, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) tetap fokus dan waspada dalam mengantisipasi serta menangani bencana alam, meskipun saat ini BNPB tengah mendapat tugas berat menangani Covid-19. "Di tengah fokus menangani bencana Covid-19, kami tetap berharap BNPB tidak lengah mengantisipasi dan menangani bencana alam seperti banjir bandang yang terjadi di Luwu ini," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, data sementara korban banjir hingga pukul 17.00 WITA adalah sebanyak 1.594 orang, selamat 1.542 orang, meninggal dunia 36 orang, dan dalam pencarian 16 orang.

Sebelumnya, bencana banjir bandang air disertai lumpur dan pasir terjadi pada Senin, 13 Juli 2020, sekitar pukul 21.00 WITA. Dampak bencana teridentifikasi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Malangke dan Malangke Barat. Data sementara dari BPBD setempat tercatat sebanyak 14.438 jiwa dari total 3.627 kepala keluarga (KK) mengungsi.


Berita Terkait :