Legislator PKB Minta Pemerintah Percepat Hilirisasi Produksi Alat Kesehatan Penanganan COVID-19

Rahmad Novandri | Selasa, 05/05/2020 22:57 WIB
Legislator PKB Minta Pemerintah Percepat Hilirisasi Produksi Alat Kesehatan Penanganan COVID-19 Ratna Juwita Sari (Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari mendukung penuh penemuan alat-alat medis yang sangat dibutuhkan untuk penanganan COVID-19 oleh konsorsium Riset dan Inovasi dibawah naungan Kemenristek/BRIN. Hal itu disampaikannya saat Rapat Gabungan Komisi VI, Komisi VII dan Komisi IX DPR RI bersama Kemenristek/BRIN, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, BPPT, LIPI, LAPAN, LBM Eijkman terkait percepatan penanggulangan COVID-19 secara lintas sektoral.

"Tentu ini sangat membanggakan, karena ilmuwan dan peneliti kita, anak bangsa kita sendiri, ternyata mampu menghasilkan tes-kit untuk rapid-test yang berbasis PCR dan Non-PCR. Mengingat saat ini rasio penggunaan Rapid test di Indonesia masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maupun penggunaan rapid test di negara lain," kata Ratna, Selasa, 5 Mei 2020.

Menurutnya, sejumlah alat-alat medis mampu diproduksi oleh warga Indonesia. "Mereka juga berhasil memproduksi ventilator baik common maupun portable, alat-alat medis lainnya serta sedang berproses melakukan pengembangan vaksin COVID-19," tuturnya.

Namun, lanjut legislator Fraksi PKB itu, ternyata temuan tersebut belum bisa diproduksi secara massal karena problem perijinan yang terlalu prosedural dari kementerian kesehatan. Selain itu juga belum adanya kepastian konsumen apabila nantinya produk itu diproduksi dalam jumlah besar.

"Saya mendesak pada pimpinan Rapat Gabungan, agar proses hilirisasi produk tersebut menjadi tanggung jawab bersama, bukan tanggung jawab Kemenristek/BRIN semata. Harus ada keberpihakan pada produk lokal, sebagai titik tolak menuju kemandirian nasional di bidang kesehatan maupun bidang lainnya," ujar Ratna.

Legislator dapil Jawa Timur IX (Tuban dan Bojonegoro) itu menilai bahwa saat ini merupakan momentum yang baik untuk memberikan privilege atau pengutamaan terhadap temuan produk dan hasil riset ilmuwan bangsa Indonesia sendiri. "Saya menganggap hal ini sangat logis untuk mendorong percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia. Sekaligus memutus ketergantungan bangsa ini terhadap produk impor dalam bidang kesehatan," tandasnya.