Kalista Iskandar Tidak Sempurna Sebutkan Pancasila di PPI, Donizar: Pemprov Seakan Lepas Tangan

Rahmad Novandri | Senin, 09/03/2020 22:46 WIB
Kalista Iskandar Tidak Sempurna Sebutkan Pancasila di PPI, Donizar: Pemprov Seakan Lepas Tangan Kalista Iskandar foto dengan istri Gubernur Sumbar, Nevi yang juga anggota DPR RI dari PKS. (Dok ig Kalista Iskandar)

PADANG, RADARBANGSA.COM - Ajang pemilihan Puteri Indonesia (PPI) hebohkan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), pasalnya Kalista Iskandar perwakilan Sumatera Barat pada saat membacakan Pancasila, dirinya tidak dapat mengatakan dengan sempurna.

Hal ini sangat disayangkan terjadi, Pancasila yang merupakan dasar negara. Pemerintah provinsi Sumbar melalui kepala Biro Humas Setdaprov, Jasman Rizal mengaku tidak pernah memberikan rekomendasi ataupun izin kepada seseorang ataupun lembaga untuk mewakili provinsi Sumatera Barat dalam ajang PPI tahun 2020, Sabtu, 7 Maret 2020.

"Pemerintah provinsi Sumatera Barat dalam hal apapun tidak pernah terlibat, baik langsung maupun tak langsung, ataupun mengutus perwakilannya ke ajang PPI tersebut. Bahwasannya Rekrutmen PPI dilakukan langsung oleh Yayasan melalui kampus yang ada di Indonesia," ujarnya.

Pemerintah sendiri sangat mendukung apapun bentuk kegiatan yang mengatasnamakan pemerintahan Sumbar. Asalkan tidak bertentangan dengan aturan yang ada di Indonesia.

"Kami sangat mengharapkan agar adanya pemberitahuan sebelumnya yang mengatasnamakan pemerintahan Sumbar, agar hal yang sama tidak terulang lagi dikedepannya," tuturnya.

Pernyataan pemerintah Sumbar mendapatkan komentar dari salah satu anggota DPRD provinsi Sumbar, Donizar. Ia mengatakan seakan-akan pemerintah lepas tangan, berdalih tidak adanya rekomendasi dari pemerintah.

"Sedangkan sebelum ajang dilaksanakan Kalista sendiri memposting fotonya di akun Instagram miliknya. Ia terlihat berfoto bersama dengan istri wakil Gubernur dan istri walikota Padang," katanya.

Lebih lanjut, Politisi PKB ini mengatakan seandainya Kalista bisa berprestasi pasti pemerintah mengapresiasi serta menyanjung tinggi atas prestasi yang diraih. "Jangan manis saja yang diterima ketika menang atau sukses, tetapi ketika bermasalah atau adanya kesalahan pemerintah seakan lepas tangan," tandas Legislator dari Pasaman ini.


Berita Terkait :