Ratusan Pohon di Monas Ditebang Demi Revitalisasi

Ahmad Zubaidi | Sabtu, 18/01/2020 17:49 WIB
Ratusan Pohon di Monas Ditebang Demi Revitalisasi Monumen Nasional (dok Radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menebang ratusan pepohonan di sisi selatan Kompleks Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Penebangan tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana Pemprov merevitalisasi Monas.

Akibat dari penebangan ini, kesan teduh di Monas berubah menjadi gersang. Sisi selatan akan dibuat konsep plaza, sesuai hasil sayembara. Dijanjikan, lingkungan itu kembali dibuat hijau setelah proyek selesai.

Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sanuri mengklarifikasi pekerjaan revitalisasi saat ini tidak mempertimbangkan ekosistem yang ada, seperti pohon. Isa mengatakan bahwa usai revitalisasi, pohon akan dikembalikan di tempat semula.

"Untuk pohon itu nanti dikembalikan ke sisi di lapangan IRTI. Nantinya enggak ada lapangan, enggak ada parkir lagi, nantinya ditanamin pohon. Jadi jalur hijau," kata Isa, Jumat, 17 Januari 2019.

Pihak (Moda Raya Terpadu) MRT, turut bersuara menanggapi kritik atas proyek itu. Sebab, selain revitalisasi yang diperuntukkan plaza atau alun-alun, di lahan itu juga melintas terowongan untuk MRT.

Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan penebangan harus dilakukan untuk pembangunan dinding bawah tanah.

"Iya dipangkas yang kami buat dinding bawah tanah. Kan ada pohon, dibersihkan dulu. Kalau tidak, alat tidak bisa masuk," kata Tomo.

Tomo menegaskan, pihak MRT akan bertanggung jawab mengenai keberadaan pepohonan yang sudah ditebang. Nantinya, pihak MRT akan menanam 800 pohon Tabebuya dan 120 Cemara Norfolk. "Diganti dengan 800 Tabebuya, 120 Cemara Norfolk," ujarnya.

Pantauan di lokasi Sabtu siang, lahan tersebut sudah hampir rata berwarna cokelat. Terdapat satu truk molen terdengar sedang mengaduk campuran semen dan pasir.

Selain truk molen, ada pula satu unit ekskavator berwarna hijau yang sedang tidak dioperasikan. Namun di depannya, terlihat gundukan tanah.

Pagar yang mengelilingi area lahan itu terpasang spanduk besar dan bertuliskan "Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda sedang dilaksanakan kegiatan revitalisasi kawasan Monumen Nasional dan Plaza Selatan Monas, ruang terbuka publik yang juga berfungsi sebagai plaza upacara dan plaza parade".