Larang Siswa Ikut Demo, Sekolah di DIY Edarkan Surat ke Orang Tua

Ahmad Zubaidi | Senin, 30/09/2019 12:09 WIB
Larang Siswa Ikut Demo, Sekolah di DIY Edarkan Surat ke Orang Tua Tangkapan layar aksi demonstrasi sejumlah siswa di DPR beberapa waktu yang lalu (foto Youtube)

SLEMAN, RADARBANGSA.COM - Gelombang aksi unjukrasa kembali dilakukan Aliansi Rakyat Bergerak di Pertigaan Colombo, Gejayan, Yogyakarta, Senin 30 September 2019. Aksi bertajuk gerakan Gejayan Memanggil adalah kelanjutan dari aksi sebelumnya untuk memprotes sejumlah revisi UU dan kebijakan elit politik.

Tak hanya mahasiswa, gerakan ini juga mengundang pelajar dan masyarakat untuk ikut serta. Sehingga sejumlah sekolah membuat surat edaran yang melarang siswanya ikut unjuk rasa sesuai arahan dari Disdikpora DIY tanggal 26 September 2019 dan siaran pers Kemendikbud No. 310/Sipres/A5.3/IX/2019 Perihal "Siswa tidak ikut unjuk rasa.

"Surat edaran sudah kami sampaikan ke orang tua dan wali murid," papar Waka Kesiswaan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Ch Wiwit Ary Astuti, Senin 30 September 2019 siang.

Menurut Wiwit, pihak sekolah dan orangtua serta peserta didik diharapkan waspada dan mengantisipasi adanya provokasi dari pihak luar. Mereka dihimbau untuk menghindari titik-titik rawan berkaitan dengan aksi demonstrasi.

"Pihak sekolah tidak bertanggungjawab jika ada siswi yang diketahui terlibat dalam aksi unjuk rasa," tandasnya.

Terpisah, Kepala SMAN 10 Yogyakarta, Basuki mengungkapkan sekolah juga mengirim surat edaran ke orang tua dan wali murid untuk melarang anaknya ikut unjuk rasa. Hal ini sudah sesuai arahan Disdikpora DIY.

"Sekolah kan membuat kebijakan pasti ada dasarnya ya. Dasarnya kan surat dari disdikora tentang pelarangan siswa meninggalkan proses belajar mengajar. Makanya kami tidak ijinkan anak anak ikut unjuk rasa pada hari ini," paparnya.

Karena itu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah full dari pagi hingga sore hari. Tidak boleh ada kegiatan lain yang mengganggu KBM.