Buka Perkemahan Santri Nusantara, Menteri Agama Imbau Pesantren Jadi Pelopor Patriotisme

Rahmad Novandri | Jum'at, 26/10/2018 18:46 WIB
Buka Perkemahan Santri Nusantara, Menteri Agama Imbau Pesantren Jadi Pelopor Patriotisme Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin resmi membuka acara Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti Musa, Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jambi, Jumat (26/10). (Foto: kabarnewscom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin meminta para santri menjadi pionir dalam misi persatuan dan kesatuan bangsa. Ia menyebut, pada saat kelompok Islam lain mendapat pengaruh radikalisme yang dapat membahayan keutuhan negara, santri diharap selalu konsisten pada jalur keislaman yang bervisi keindonesiaan.

“Perkemahan ini adalah salah satu ikhtiar menggalang persatuan dan kesatuan generasi muda dan memperkuat rasa kepedulian terhadap masyarakat, bangsa dan negara,” kata Menteri Lukman pada acara Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti Musa, Sungai Gelam, Muaro Jambi, Jambi, Kamis, 25 Oktober 2018.

Menag mengungkapkan, penanaman nilai idealisme dalam bentuk kegiatan sangat penting agar idealisme selalu tertanam dalam diri generasi muda Indonesia. Sebab, pada perkembangan terakhir ini, kelompok-kelompok radikal selalu mempertentangkan antara keislaman dengan keindonesiaan. Dengan simbol-simbol Islam tersebut, kelompok ini melakukan hal-hal yang berimplikasi memecah belah persatuan bangsa.

Namun, sejarah pesantren cukup kental dengan warna nasionalisme dan patriotisme. Pada masa penjajahan, pesantren menjadi tempat penggemblengan para penjuang.

Kini negara kita telah lama memasuki gerbang pembangunan, sehingga pola hidup sebagian masyarakat telah bergeser, dan semangat kebangsaan dan kebersamaan pun mulai luntur.

“Tetapi pesantren harus terus menggelorakan pentingnya cinta tanah air dan patriotisme,” tegasnya lagi.

Upaya pesantren menjaga keindonesia ini ternyata sejalan dengan vsi misi gerakan pramuka di Indonesia, sebagai gerakan yang bervisi bela negara demi mempertahankan keindonesiaan. “Dari roh pesantren dan jiwa pramuka itu tercetuslah Perkemahan Pramuka Santri Nusantara ini,” sambungnya.

Menag pun berjanji, kegiatan ini akan dilakukan terus secara rutin, agar gelora kebangsaan terus berkobar dan mengalir dalam darah generasi muda.

Sebagaimana diketahui, acara PPSN V Tahun 2018 ini akan berlangsung selama tujuh hari dengan 12 rangakain kegiatan, seperti pagelaran santri nusantara, istighosah, teknik kepramukaan dan lain-lain. Pesertanya berjumlah 3.992 pramuka santri dari berbagai pesantren dan sekolah Islam dari 34 provinsi.


Berita Terkait :