Mundir A Rofi`i: Nasionalisme Kaum Santri Tidak Perlu Diragukan

Ahmad Zubaidi | Minggu, 08/10/2017 15:29 WIB
Mundir A Rofi`i: Nasionalisme Kaum Santri Tidak Perlu Diragukan Ketua DPC PKB Bangkalan, Mundir A Rofi`i memberi sambutan pada acara Halaqoh Kebangsaan di Bangkalan

BANGKALAN, RADARBANGSA.COM - Ketua DPC Bangkalan H. Mundir A Rofi`i menilai nasionalisme kaum santri tidak perlu diragukan lagi. Fakta sejarah tentang semangat mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan, misalnya, tak bisa dibantah.

“Kaum sarungan dalam membangkitkan nasionalisme tidak perlu diragukan lagi apalagi yang dari Bangkalan,” kata Mundir saat memberi sambutan dalam acara Halaqoh Kebangsaan di Bangkalan, Minggu 8 Oktober 2017.

Namun demikian, Mundir mengingatkan, perkembangan medsos harsu menjadi perhatian khusus bagi segenap stake holder. Menurutnya, medsos yang begitu digemari kaum muda, tak terkecuali kaum sarungan, harus dibentengi dengan pemahaman dan pengamalan nilai Pancasila agar tak mudah terpengaruh paham negative.

“Medsos ini bisa mengarah pada perpecahan bangsa dari informasi hoax yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu pemahaman dan pengamalan Pancasila perlu ditingkatkan lagi,” tegasnya.

Atas dasar ini, Mundir mengaku senang atas digelarnya Halaqoh Kebangsaan kali ini. Melalui media Halaqoh, dia berharap masukan dari peserta sebagai jawaban pada permasalahan lunturnya nasionalisme dan pemahaman nilai-nilai Pancasila.

“Lahirnya Pancasila peran NU luar biasa, bersama Sukarno nilai-nilai dasar republik ini diformulasikan yang menjadi dasar negara sampai saat ini sampai kapanpun NKRI ini berdiri,” ungkap Mundir.

Sementara itu, Dosen Universitas Tronojoyo Madura Dr. Agung Ali Fahmi menyatakan nasionalisme kalangan NU tidak hanya ketika dalam pusaran kekuasaan, tapi juga ketika diluar kekuasaan bahkan ketika dipinggirakan oleh penguasa.

“Nasionalisme kalangan Nahdliyyin terbukti menghalau gerakan ideologi asing/transnasionalisme yang mengancam NKRI. Banyak Kalangan Nahdliyyin yang belajar ke luar negeri tidak luntur rasa nasionalismenya, bukan sebaliknya mentang-mentang diluar negeri berubah membawa ideologi baru yang tidak sesuai atau mengancam NKRI,” kata Agung.


Berita Terkait :