Tekad Presiden Prabowo Hemat Anggaran Negara untuk Percepat Perbaikan Sekolah

Rahmad Novandri | Sabtu, 03/05/2025 09:10 WIB
Tekad Presiden Prabowo Hemat Anggaran Negara untuk Percepat Perbaikan Sekolah Prabowo Subianto (Presiden RI). (Foto: Youtube Sekretariat Presiden RI)

RADARBANGSA.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto menyatakan tekadnya untuk terus hemat dalam penggunaan anggaran negara, supaya hasilnya dapat digunakan untuk mempercepat perbaikan bangunan sekolah-sekolah yang rusak dan tidak layak di berbagai daerah Indonesia. Presiden menyebut pemerintah menargetkan memperbaiki 11.000 sekolah tahun ini.

"Kalau kita perbaiki 11.000 (sekolah per tahun), mungkin perlu 30 tahun sampai sekolah ini semua bisa diperbaiki, dan kita tidak boleh menyerah. Tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu. Karena itulah, saya bertekad melakukan penghematan terus-menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya," kata Presiden Prabowo saat peringatan Hardiknas 2025 di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025.

Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo menyebutkan ada kurang lebih 330.000 sekolah di Indonesia, yang 200.000 di antaranya sekolah-sekolah negeri.

"Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya. Terus-menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, bagaimana kita mengelola kekayaan kita, karena terus terang saja, berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat," ungkapnya. 

Perbaikan sekolah-sekolah merupakan satu dari empat Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diluncurkan oleh Presiden saat acara peringatan Hardiknas di Bogor hari ini. Tiga program lainnya, yaitu digitalisasi pendidikan, bantuan bagi guru-guru honorer, dan dukungan pendidikan untuk guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1.

Presiden meyakini program-program itu dapat terlaksana didukung dengan anggaran hasil penghematan. "Mungkin sekarang baru bisa 11.000 sekolah, tetapi begitu kita bisa dapat penghematan, begitu dapat dana lebih, terus akan kita tambah perbaikan-perbaikan itu," ujar Presiden.

Rehabilitasi sekolah-sekolah menjadi salah satu sorotan Presiden, karena Presiden melihat langsung ada banyak sekolah-sekolah yang tidak layak dan butuh direnovasi. Presiden pun mengingatkan kepala daerah untuk juga aktif mengecek kondisi sekolah di daerahnya masing-masing.

"Kita masih melihat tadi, dan kita tahu begitu banyak sekolah-sekolah yang rusak. Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu, WC-nya satu. Bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah, tanggung jawab dari wali kota, bupati, gubernur bersama-sama," tandasnya.