
RADARBANGSA.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan di kawasan ASEAN dalam hal produksi beras yang terus meningkat.
"Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, CBP mencapai 3.701.006 ton, ini hasil nyata kerja keras semua pihak, mulai dari petani, pemerintah pusat dan daerah, hingga Bulog dan jajaran yang aktif menyerap hasil panen petani di lapangan," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, dikutip Rabu, 14 Mei 2025.
Menurutnya, stok tersebut memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen beras terbesar di kawasan ASEAN, melampaui negara-negara utama seperti Thailand dan Vietnam.
Hal ini diperkuat oleh laporan resmi United States Department of Agriculture (USDA) yang menempatkan Indonesia di posisi puncak produksi beras Asia Tenggara.
Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia untuk musim tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, meningkat 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya dan naik 4,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Stok beras Indonesia yang mencapai 3,7 juta ton, merupakan tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969, diperkirakan menembus 4 juta ton, mencatat rekor baru dalam ketahanan pangan nasional, sebagai bukti keberpihakan negara pada petani.
“Ini sejarah baru, stok beras kita menembus 3,7 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Ini bukan hanya angka, tapi bukti konkret keberpihakan negara pada petani dan sistem pangan yang mulai kuat dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Lebih lanjut Mentan menegaskan bahwa ketersediaan stok beras yang tinggi ini menjadi alat kendali strategis negara untuk menjaga stabilitas harga di pasar dan memperkuat posisi Indonesia menghadapi tekanan pangan global.
“Stok ini akan kita gunakan untuk memperkuat cadangan strategis nasional, bantuan pangan, serta potensi ekspor jika diperlukan," tegasnya.
Mentan mengungkapkan pemerintah menyiapkan gudang darurat dan menambah 25.000 gudang prioritas di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi peningkatan serapan Bulog serta memastikan hasil panen terserap dan tersimpan aman.