RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Hanif Dhakiri menyampaikan pentingnya evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024 sebelum menuju RPJMN periode berikutnya. Menurutnya, hal ini sebagai proses awal menuju pembangunan kedepan mengingat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki target yang cukup ambisius sehingga seluruh pihak harus benar-benar mendukung dan memastikan target ini bisa tercapai.
"Misalnya pertumbuhan ekonomi 8 persen. Nah oleh karenanya kita kan harus melihat dalam 5 tahun terakhir kemarin itu 2019-2024 itu seperti apa, sehingga kita startnya itu menjadi lebih jelas," kata Hanif dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri PPN/Kepala BAPPENAS RI terkait Capaian Target RPJMN 2019–2024 dan Rencana Penyusunan RPJMN 2025-2029, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai penting untuk mengetahui sektor mana saja yang berkontribusi signifikan terhadap pertumuhan ekonomi negara dan lain sebagainya. Hal ini, ungkap Hanif, penting untuk memastikan agar ke depannya seluruh rencana pembangunan nasional bisa berjalan sesuai dengan target.
Lebih lanjut Hanif menuturkan, potensi masalah yang bisa menghambat RPJMN ke depan bisa saja muncul dari masalah internal.
"Kelembagaan yang kecil saja problemnya besar. Nah sekarang kelembagaannya kan menjadi lebih luas, katakanlah begitu. Nah ini kan juga menciptakan problem tersendiri sehingga memerlukan kewenangan yang dalam tanda petik itu lebih untuk memastikan agar seluruh perencanaan pembangunan nasional itu benar-benar bisa dijalankan oleh semua kementerian dan lembaga. Kemudian juga bisa disinkronisasikan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," pungkasnya.