Harga Minyak Turun Dipicu Ekspektasi Permintaan China dan AS

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 08/08/2023 07:37 WIB
Harga Minyak Turun Dipicu Ekspektasi Permintaan China dan AS Ilustrasi: Harga Minyak Rebound 2% (Foto: Wajibbaca)

RADARBANGSA.COM - Harga minyak merosot 1%, Senin, setelah mencatat enam kenaikan mingguan berturut-turut, ketika investor bersiap untuk permintaan yang lebih lemah dari dua ekonomi terbesar dunia, China dan Amerika Serikat.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melorot 90 sen, atau 1,04% menjadi USD85,34 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Senin atau Selasa pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, menyusut 88 sen, atau 1,06%, menjadi USD81,94 per barel.

Analis mencatat enam kenaikan mingguan berturut-turut dan menunjuk ke awal September yang akan menjadi akhir driving season musim panas Amerika dan permintaan yang lebih rendah ketimbang ekspektasi dari China.

"Kisah China adalah angin sakal di pasar ini," kata John Kilduff, partner di Again Capital, merujuk pada penurunan dalam pariwisata.

"Driving season musim panas mereda di Amerika Serikat," kata Robert Yawger, Direktur Mizuho Securities USA. "Jika kita tidak membutuhkan banyak bensin, kita tidak membutuhkan banyak minyak."

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, pekan lalu memperpanjang pemotongan produksinya hingga akhir September, dan mengatakan lebih banyak lagi yang akan menyusul.

Sejalan dengan pengurangan produksi, Saudi Aramco menaikkan harga jual resmi bagi sebagian besar grade yang dijualnya ke Asia untuk bulan ketiga pada September, akhir pekan lalu.

Rusia menambah ketatnya pasokan dengan pengumuman akan memangkas ekspor minyak sebesar 300.000 barel per hari pada September.

TAG : Minyak , Aramco