Rupiah Menguat Melawan Sentimen Pengetatan Moneter

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 28/02/2023 11:25 WIB
Rupiah Menguat Melawan Sentimen Pengetatan Moneter Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kurs rupiah menguat melawan sentimen pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS. 

Mengutip data Bloomberg, Selasa 28 Februari 2023 pukul 11.20 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.239 per dolar AS, menguat 31 poin atau 0,20% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot Senin sore kemarin di level Rp15.270 per dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS. 

"Tingkat imbal hasil obligasi AS masih menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan ekspektasi pasar tersebut masih tinggi," kata Ariston dalam keterangan tertulis,  pagi ini.  

Melansir CNBC, rilis data inflasi dan tenaga AS membuat ekspektasi kenaikan suku bunga berubah seketika. Sebelumnya puncak suku bunga bank sentral The Fed  tahun ini diprediksi 4,75% - 5%, tetapi pelaku pasar kini melihat lebih tinggi lagi. 

Gubernur The Fed Jerome Powell sebelumnya juga secara gamblang menyatakan suku bunga bisa naik lebih tinggi dari proyeksi jika inflasi kembali naik.

CEO JPMorgan, Jamie Dimon pada Januari lalu bahkan menyatakan The Fed mungkin perlu menaikkan FFR hingga ke level 6% untuk melawan inflasi. Suku bunga 6% akan menjadi yang tertinggi sejak 2021. Jika itu terjadi, pasar finansial global akan mengalami "Gempa".

Aliran modal bisa kembali keluar dari negara emerging market seperti Indonesia menuju Amerika Serikat. Dolar AS menjadi perkasa lagi dan nilai tukar mata uang aset berisiko lainnya bisa kembali terpuruk.

Tapi di sisi lain, pergerakan indeks saham Asia positif pagi ini. Ini mungkin bisa membantu pelemahan rupiah tertahan.


Berita Terkait :