Tambang Batubara (Doc: Istimewa)
RADARBANGSA.COM – Harga batubara thermal mencapai rekor baru di Pasar Global.
Mengutip indeks Bloomberg News, Selasa, harga batubara fisik spot yang dimuat di pelabuhan Newcastle Australia dihargai USD436,71 per ton atau naik tiga kali lipat harga pada tahun lalu, tertinggi sepanjang masa.
Kontrak batubara berjangka Newcastle untuk pengiriman Oktober juga melonjak 5% menjadi USD463,75 per ton pada hari Senin, harga tertinggi sejak Januari 2016.
Krisis bahan bakar yang mengacam Eropa membuat beberapa negara kembali mengaktifkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ini menambah permintaan batubara dunia.
Permintaan yang tinggi juga dibarengi dengan gangguan cuaca di tambang-tambang Australia yang merupakan pemasok utama.
Perkiraan La Nina ketiga berturut-turut untuk akhir 2022 diprediksi akan menghasilkan curah hujan yang lebih tinggi.
“Setiap gangguan parah pada pengiriman batubara Australia dapat mendorong harga batubara berkalori tinggi bahkan ke level tertinggi baru,” tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.
Beberapa periode La Nina sebelumnya telah menyebabkan aktivitas tambang batubara dan perjalanan kereta api di negara bagian New South Wales dan Queensland, Australia terganggu oleh hujan lebat.
Produksi turun sekitar 20% hingga 30% dalam peristiwa cuaca yang sangat buruk yang berlangsung beberapa bulan pada tahun 2010 dan 2011.
