Harga Gandum Naik 50% dalam Sebulan, Dunia Pertimbangkan Beralih ke Beras

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 04/03/2022 16:09 WIB
Harga Gandum Naik 50% dalam Sebulan, Dunia Pertimbangkan Beralih ke Beras Sektor Pertanian Gandum (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga biji - bijian dilaporkan terus mendaki. Data dari Chicago Board on Trade (CBOT), gandum telah naik ke posisi 1.340 per bushel.

Angka ini melonjak 9,75% dalam jangka waktu satu hari saja. Sementara dalam sebulan, gandum sudah naik lebih dari 50%.

“Kami tidak memperkirakan kenaikan harga yang begitu tajam,” kata trader komoditas biji-bijian yang berbasis di Singapura, dikutip Reuters Jumat 4 Maret 2022.

“Buyer pada akhirnya harus kembali ke pasar untuk menutupi persediaan negaranya,” sambungnya.

Sementara gandum, jagung, kedelai mengalami kenaikan, pedagang melihat beras menjadi komoditas alternatif di tengah gejolak harga akibat  perang Rusia-Ukraina.

“Dengan pasokan gandum yang semakin ketat di pasar dunia, Anda akan melihat permintaan beralih ke beras untuk memenuhi kebutuhan itu,” kata kepala ekonom komoditas di StoneX,  Arlan Suderman dikutip Bloomberg.

Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 29% ekspor gandum global, 19% ekspor jagung dan 80% ekspor minyak bunga matahari, yang bersaing dengan kedelai.

Sayangnya, pelabuhan Ukraina, Mariupol akan tetap ditutup sampai invasi Rusia berakhir. Pelabuhan dilaporkan rusak akibat tembakan Rusia.

Beberapa pedagang memperkirakan konflik Ukraina dapat menggeser hingga 300 juta bushel permintaan tambahan ke Amerika Serikat.


Berita Terkait :