Ekonom: Perekonomian Indonesia di Q3 Tumbuh Lebih Lambat

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 08/11/2021 08:01 WIB
Ekonom: Perekonomian Indonesia di Q3 Tumbuh Lebih Lambat Seorang pekerja mengangkut semen ke gudang (Foto: indopolitikacom)

RADARBANGSA.COM - Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat melebihi ekspektasi pada kuartal ketiga (Q3). Diperkirakan pertumbuhan ekonomi mungkin kembali ke jalurnya pada kuartal keempat (Q4).

Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia tumbuh 3,51% pada kuartal Juli-September, dari periode yang sama tahun lalu, di bawah ekspansi kuartal sebelumnya 7,07%.

“Q3 kemungkinan menandai titik terendah untuk tahun ini, dengan pertumbuhan Q4 kemungkinan akan menguat karena beban kasus Covid telah surut dan vaksinasi meningkat, memungkinkan untuk membatalkan pembatasan,” kata Radhika Rao, ekonom DBS, seperti dikutip Reuters, Senin 8 November 2021.

Data terbaru menunjukkan pemulihan ekonomi telah mendapatkan kembali momentum setelah pembatasan secara bertahap dilonggarkan pada akhir Agustus. Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) berada pada level tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu, karena gangguan bisnis mereda.

Namun, Sri Mulyani Indrawati telah memperingatkan bahwa kenaikan inflasi global, perlambatan ekonomi China dan prospek pengetatan moneter di Amerika Serikat dan Uni Eropa dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan Indonesia.

Penurunan harga batu bara juga dapat mengurangi kontribusi ekspor terhadap PDB pada kuartal keempat, kata Josua Pardede, ekonom Bank Permata.

Meskipun demikian, pemerintah telah mengatakan pihaknya berencana untuk mempersempit defisit anggaran menjadi 4,85% dari PDB pada tahun 2022 dari sekitar 5,4% tahun ini.

Bank sentral juga telah mengumumkan rencana untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra longgar dengan secara bertahap mengurangi ukuran kelebihan likuiditas dalam sistem perbankan tahun depan dan mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada akhir 2022.


Berita Terkait :