IHSG Diprediksi Meningkat di Kisaran 6.400-6.700 Hingga Akhir 2021

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 28/09/2021 06:53 WIB
IHSG Diprediksi Meningkat di Kisaran 6.400-6.700 Hingga Akhir 2021 IHSG (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan merangkak di kisaran 6.400-6.700 hingga akhir tahun 2021.

Perkiraan tersebut ditopang sentimen positif terkait pelonggaran kebijakan PPKM maupun ekspektasi tapering The Fed yang bersahabat.

“Optimisme pemulihan ekonomi lebih lanjut diharapkan dapat mendorong IHSG untuk kembali bergerak ke kisaran 6.400-6.700 pada akhir tahun," kata Wealth Management Head NISP, Juky Mariska, di Jakarta, Senin 27 September 2021.

Dia menyebutkan, tren pemulihan ekonomi Indonesia pada semester II-2021 akan dipengaruhi sejumlah sentimen positif, seperti pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), akselerasi vaksinasi dan dukungan stimulus pemerintah.

Sehingga, lanjut Juky, sejumlah faktor positif tersebut diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi secara lebih lanjut untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 3,7-4,5 persen.

Dia menyampaikan, katalis positif lainnya adalah, tingkat vaksinasi pertama yang mencapai lebih dari 30 persen populasi, jumlah kasus positif Covid-19 yang berangsur menurun.

Indikator aktivitas ekonomi (PMI Manufacturing Index), walaupun masih mengalami kontraksi di angka 43,7, namun angka ini menunjukkan perbaikan dibanding Juli 2021 yang hanya sebesar 40,1 poin.

Selain itu, inflasi Agustus 2021 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hanya 0,03 persen (month-to-month), namun mengalami peningkatan secara tahunan di level 1,59 persen, dibandingkan Juli 2021, yakni 1,52 persen.

Terkait sentimen dari luar negeri, menurut Juky, hasil risalah pertemuan petinggi Federal Reserve mengindikasikan adanya usulan untuk memulai tapering atau pengurangan pembelian aset obligasi di akhir 2021.

"Suku bunga The Fed masih akan tetap dipertahankan di level saat ini, walaupun terdapat lonjakan inflasi yang dinilai bersifat sementara," ucapnya.

Bahkan, kata dia, The Fed juga meyakini pemulihan sektor tenaga kerja berlangsung cukup baik, meski belum kembali ke level pra-pandemi.

“Akibatnya, pelaku pasar menilai bahwa pengetatan kebijakan atau tapering tidak akan terjadi secara agresif yang dapat mengakibatkan tantrum atau kepanikan pada pasar," papar Juky.

 

 

TAG : IHSG , Saham