Harga Batu Bara Sentuh Rekor Tertinggi Dalam 10 Tahun Terakhir

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 06/07/2021 18:53 WIB
Harga Batu Bara Sentuh Rekor Tertinggi Dalam 10 Tahun Terakhir Komoditas Batubara (Foto: Porto News)

RADARBANGSA.COM - Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Juli mencatatkan kenaikan sebesar USD15,02 per ton menjadi USD115,35 per ton. Angka itu menempatkan HBA berada di level tertinggi dalam 10 tahun terakhir sejak November 2011.

Kenaikan ini utamanya dipicu oleh tingginya tingkat konsumsi di negara-negara Asia Timur khususnya konsumsi batu bara Tiongkok yang terus meningkat.

"Kapasitas pasokan batubara domestik Tiongkok terus menipis seiring kembalinya geliat aktivitas pembangkit listrik," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Selasa 6 Juli 2021.

Tiongkok sendiri cukup kewalahan memenuhi kebutuhan batubara dalam negeri akibat terjadinya kendala operasional seperti adanya kecelakaan tambang dan perubahan cuaca berupa hujan yang ekstrim.

Selain Tiongkok, sambung Agung, Jepang dan Korea Selatan juga menunjukkan grafis kenaikan serupa.

"Ini berimbas pada kenaikan harga batubara global," timpalnya.

Posisi HBA saat ini merupakan rekor tertinggi baru, setelah sebelumnya pada Juni lalu juga menembus USD100,33 per ton, dan mencatatkan sebagai HBA tertinggi sejak November 2011 yang saat itu mencapai USD116,65 per ton.

"Kenaikan ini menjadi yang paling tinggi dalam satu dekade," tegas Agung.

Sebagai informasi, HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt`s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Nantinya, HBA bulan Juli ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).

TAG : Batu Bara , HBA

Berita Terkait :