Komisi XI DPR Dorong Komitmen BRI dan BTN Tingkatkan Kinerja Keuangannya

M. Isa | Rabu, 03/02/2021 14:52 WIB
Komisi XI DPR Dorong Komitmen BRI dan BTN Tingkatkan Kinerja Keuangannya Penurunan Laba Bank BTN Dinilai Tak Masuk Akal (Foto: Marketeers)

RADARBANGSA.COM - Komisi XI DPR RI mendorong komitmen PT BRI (Persero) dan PT BTN (Persero) untuk meningkatkan kinerja keuangannya, sehingga bisa lebih kompetitif dalam memajukan perbankan nasional.

“BRI dan BTN berkomitmen untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya usaha kecil dan mikro, dalam memberikan dan menyalurkan kredit bagi usaha ekonomi kerakyatan, serta perluasan kredit perumahan Bank BTN bagi pelaku UMKM," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara, dilansir dprgoid, Rabu 3 Februari 2021.

Amir mengatakan, BRI dalam menggerakkan sektor riil akan berfokus pada pembiayaan UMKM yakni sektor pangan, kesehatan, dan infrastruktur padat karya.

"Sedangkan, BTN akan fokus pada pembiayaan perumahan, konstruksi perumahan, dan industri turunan perumahan, serta perluasan kredit perumahan bagi pelaku UMKM dan pekerja mandiri," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan sebanyak total Rp45 triliun dana PEN telah disalurkan dalam 2 tahap dalam bentuk kredit kepada debitur. Pertama, BRI menerima Rp10 triliun deposito dengan jangka waktu 3 bulan, sehingga penyaluran bertotal Rp30 triliun. Tahap kedua, pemerntah menitipkan dana Rp5 triliun dalam jangka waktu sama, dengan demikian jumlah yang disalurkan oleh BRI menjadi Rp15 triliun.

“Penempatan dana sudah kami berikan dalam bentuk kredit tahap pertama, rentang waktu pemberian kredit adalah dana deposito yang kita terima pada 25 Juni, pada 25 September 2020 kami sudah menyalurkan Rp30 triliun. Selanjutnya pada tahap kedua, dana yang Rp15 triliun itu sudah berakhir masa berlakunya di tanggal 13 Januari 2021,” kata Dirut BRI, Sunarso.

Plt Direktur Utama Bank BTN menjelaskan realisasi penyaluran kredit PEN yang telah teralisasi penyalurannya senilai Rp33,93 triliun. Rincian penyalurannya dilakukan kepada 108.000 debitur dengan 85 persen ditujukan bagi sektor perumahan. 


Berita Terkait :