Soal Pembakaran Smelter di Konawe, Menperin Sayangkan Investasi Perusahaan

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 16/12/2020 08:23 WIB
Soal Pembakaran Smelter di Konawe, Menperin Sayangkan Investasi Perusahaan Agus Gumiwang Kartasaamita (Menteri Perindustrian RI). (Foto: kelanakotacom)

RADARBANGSA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyayangkan kejadian pembakaran smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Utara. Pasalnya, industri nikel sangat penting bagi hilirisasi industri dan penguatan struktur industri.

“Saya sangat menyesalkan terjadinya pembakaran pabrik Virtue Dragon Nickel Industry. Saat ini pemerintah sedang bekerja keras membawa investasi ke Indonesia yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha bagi masyarakat,” ujar Menperin di Jakarta, Selasa malam.

Menurutnya, pembakaran fasilias industri merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan, karena perusahaan dan karyawan bisa melakukan dialog untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Menperin mengimbau pekerja untuk menahan diri, dan membuka ruang dialog dengan pihak manajemen untuk menyelesaikan segala isu secara transparan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

“Sebaliknya, saya juga meminta perusahaan untuk mematuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, termasuk memastikan pemenuhan hak para pekerja,” katanya memastikan.

Menperin juga meminta kepada pemerintah Kabupaten Konawe untuk segera memfasilitasi mediasi untuk semua pihak terkait dengan sebaik-baiknya, dan kepada aparat keamanan untuk menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkis.

“Sekali lagi, pemerintah meminta kepada semua pihak agar bersama-sama menjaga situasi yang kondusif dan tidak memperburuk keadaan, guna menjaga iklim investasi yang sejuk di Kabupaten Konawe,” tegasnya.

Untuk diketahui, PT VDNI telah merealisasikan investasinya sebesar USD1 miliar untuk membangun 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan total kapasitas produksi mencapai 800 ribu metrik ton per tahun.

Selain itu, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 6 ribu orang dan menciptakan multiplier effect yang membuka peluang kerja bagi sekitar 10.000 tenaga kerja tidak langsung.

 

Untuk total nilai investasi ini diperkirakan mencapai USD2 miliar. Dengan diproduksinya stainless steel di PT VDNI sangat sesuai dengan program hilirisasi smelter di Indonesia yang sedang di dorong terus oleh Kementerian Perindustrian.

 

 


Berita Terkait :