Kebutuhan Meningkat, Kemenperin Dorong Produksi Garam Lokal

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 30/06/2020 11:33 WIB
Kebutuhan Meningkat, Kemenperin Dorong Produksi Garam Lokal Sektor IKM Garam. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian Perindustrian mendorong peningkatan produksi dan kualitas garam nasional. Hal ini sejalan dengan kebutuhan garam yang semakin meningkat di pasar domestik, baik itu untuk garam industri maupun konsumsi.

“Dengan tren kebutuhan garam yang terus naik, perlu upaya ekstra untuk meningkatkan produksi nasional baik dari sisi kapasitas maupun kualitasnya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Senin 29 Juni 2020.

Guna mendorong pelaku IKM pengolahan garam, Kemenperin melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Surabaya menggelar Diseminasi Online Hasil Penelitian Baristand Industri Surabaya (DOLAN BISBY) Tahun 2020.

“Salah satu tantangan di IKM garam konsumsi beryodium, adalah perlunya meningkatkan quality control terhadap produk yang dihasilkan, terutama  dalam pengujian KIO3 (Kalium iodat),” ujar Kepala Baristand Industri Surabaya Aan Eddy Antana.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3556-2010 tentang Garam Konsumsi Beryodium, kadar minimal KIO3 yang dipersyaratkan adalah minimal 30 mg/kg atas dasar bahan kering (adbk). Namun, menurut Aan, sebagian kompetensi IKM pengolahan garam di dalam negeri belum mampu memenuhi SNI tersebut sehingga sulit bersaing di pasar.

Baristand Industri Surabaya pun telah menciptakan alat uji KIO3 dengan menggunakan titrator otomastis yang dirancang dengan mengacu pada metode titrasi sesuai SNI 3556-2010. Alat uji ini dilengkapi dengan sensor warna dan step counter.

Sensor warna tersebut akan membaca perubahan warna endpoint proses titrasi dan memberikan perintah untuk menghentikan titrasi. Informasi yang dihasilkan oleh sensor warna dan sensor jarak disampaikan ke software yang telah dibangun di mikrokontroler untuk dihitung kadar KIO3 dalam sampel garam

“Berdasarkan uji yang telah dilakukan, titrator otomatis KIO3 yang dirancang dapat bekerja dengan baik, memberikan hasil uji verifikasi metode yang memenuhi syarat keberterimaan akurasi, presisi dan reproducibility. Alat titrator otomatis tersebut juga terbukti dapat menghasilkan nilai pengujian KIO3 yang stabil,” pungkasnya.


Berita Terkait :