Komisi IV DPR Desak Kementan Berikan Stimulus untuk Buruh Tani

Rahmad Novandri | Rabu, 29/04/2020 23:16 WIB
Komisi IV DPR Desak Kementan Berikan Stimulus untuk Buruh Tani Dedi Mulyadi (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI). (Foto: twitter @DedyMulyadi71)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan bantuan stimulus terhadap para buruh tani terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Mengingat, sebagian besar para buruh tani rata-rata mengalami kekurangan asupan gizi yang bersumber dari daging dan telur, sehingga dengan adanya stimulus, mereka bisa kembali menggarap sawahnya dengan sebaik-baiknya.

Hal ini disampaikan Dedi saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekjen, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian, dan Irjen Kementerian Pertanian pada Rabu, 29 April 2020. Rapat tersebut membahas Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementan Tahun 2020 untuk memenuhi ketersediaan pangan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

"Musim panen tahun ini hasilnya tidak sebaik musim panen yang tahun kemarin, ini harus diantisipasi. Sehubungan dengan wabah  Covid-19, dimana kebutuhan makan semakin tinggi, maka, para buruh tani saya harapkan bisa diberi stimulus terutama kebutuhan pokoknya. Dengan harapan 3-4 bulan kedepan, saat panen lagi, produksinya bisa meningkat. Sehingga, kita bisa mengantisipasi masa paceklik," ujar Dedi.

Tak hanya itu, Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut mendorong Kementan untuk memberikan subsidi terhadap pola penanaman dalam bentuk padat karya. Seperti mengelola tanah pertanian yang sudah ada, sehingga menjadi produktif. Dengan demikian beban para pemilik lahan juga menjadi berkurang.

Dedi juga mengimbau Kementan agar secepatnya memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada para buruh tani. Karena di beberapa wilayah, para buruh tani harus menunggu secara bergiliran untuk bisa menggarap lahannya akibat keterbatasan jumlah alsintan.

"Untuk itu, harus segera terdistribusi mesin alat pertanian ke berbagai daerah, sehingga masa tanamnya bisa menjadi lebih cepat. Berikutnya adalah sarana dan prasarana petani yang tadi seperti pompa, jaringan irigasi, ini bisa juga digerakkan melalui kegiatan padat karya. Hal-hal pokok inilah yang bisa mendorong produktivitas pertanian, sehingga kita terhindar dari masa paceklik," tuturnya.