Presiden Jokowi: Feeling Saya Mobil Esemka Laku Keras

Rahmad Novandri | Jum'at, 06/09/2019 16:19 WIB
Presiden Jokowi: Feeling Saya Mobil Esemka Laku Keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) tes mobil Esemka usai meresmikan pabrik perusahaan Esemka di Boyolali, Jumat (6/9). (Dok Setkab RI)

BOYOLALI, RADARBANGSA.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik mobil Esemka di Boyolali, JAwa Tengah, Jumat, 6 September 2019. Usai mencoba mobil pick-up Esemka Bima 1.200 cc, Jokowi mengaku sempat menanyakan harga mobil yang memiliki brand dan principal Indonesia itu.

“Tadi tanya ke manajemen harganya berapa, pak? Rp95 juta off the road, ya murah. Feeling saya laku keras,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai meresmikan pabrik dan meluncurkan mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka).

Meskipun mobil yang dicobanya merupakan produksi pertama pabrik mobil di Indonesia, mantan walikota Solo itu menilai, kualitasnya cukup baik. Tapi secara umum, sudah sangat bagus untuk sebuah produksi pertama, baik dari sisi desain, nyetir-nya juga enak.

Baca Juga: Resmikan Pabrik Mobil Esemka, Jokowi Ajak Semua Pihak Mendukung

Presiden menegaskan, tidak ada bantuan pemerintah terhadap perusahaan yang memproduksi mobil nasional itu.

“Ini akan lebih baik kalau perusahaan swasta PT SMK sebagai perusahaan swasta itu ya mandiri, berani berkompetisi, berani bersaing dengan produk-produk lain. Akan bisa survive kalau punya produksi yang baik, harganya baik ya pasti pasar akan terima, masyarakat akan beli. Tapi memang mempunyai sebuah keunggulan yaitu ini brand dan prinsipal Indonesia,” ujar Jokowi.

Menurut Presiden, mobil yang dicobanya itu sama dengan mobil yang dulu pernah dicobanya saat masih menjadi Walikota Solo. Hanya saja jika mobil yang dulu jenis SUV, ini jenis pick-up.

“Karena memang pasarnya yang lebih besar mungkin, mungkin ya, dari manajemen sudah survei pasarnya, pasarnya yang lebih menjanjikan mungkin yang pick up sehingga didahulukan,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, Jokowi turut didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.