Menparekraf Sebut Penambahan Pesawat ke Indonesia Timur Segera Diluncurkan

Rahmad Novandri | Rabu, 20/03/2024 10:30 WIB
Menparekraf Sebut Penambahan Pesawat ke Indonesia Timur Segera Diluncurkan Sandiaga Uno (Menparekraf RI). (Foto: Setkab RI)

RADARBANGSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sudah ada penambahan pesawat untuk mengatasi tingginya tarif penerbangan ke Indonesia bagian Timur dan akan segera diluncurkan.

"Nanti secara formal kita akan launching beberapa penerbangan ke Sorong, Maluku, Manado dan Makassar dari basis pariwisata Indonesia Timur," kata Sandiaga dilansir dari antaranews, Rabu, 20 Maret 2024.

Disampaikannya, upaya penambahan penerbangan untuk kawasan Indonesia Timur sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi terkait mahalnya tarif penerbangan domestik untuk sektor pariwisata.

Meskipun begitu, Sandiaga tidak menyebut secara pasti kapan waktu untuk peluncuran penambahan penerbangan ke wilayah Indonesia bagian Timur. Namun dia menegaskan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

"Yang Indonesia Timur sudah ada progres jadi per minggu ini akan launching beberapa penerbangan yang berbasis di Manado oleh TransNusa," terangnya.

Menurut Sandiaga, akibat tingginya tarif penerbangan domestik bukan hanya dikeluhkan wisatawan, namun juga masyarakat Indonesia secara luas. Sehingga pihaknya melakukan upaya penambahan penerbangan demi menopang kegiatan wisata utamanya di bagian Timur Indonesia.

"Untuk penerbangan wilayah Indonesia Timur yang banyak dikeluhkan yang mahal, itu (kami) sudah menambah jumlah pesawat dan ketersediaan kursi. Ini untuk menopang kegiatan wisata dan mudik di akhir bulan Ramadhan ini," tutur Sandiaga. 

Ia menambahkan untuk wilayah Indonesia Tengah dan Barat, khususnya ke Sumatera. Dia mengungkapkan bahwa biaya perjalanan udara dari beberapa kota di wilayah tersebut lebih mahal dibandingkan dengan perjalanan ke luar negeri, seperti Kuala Lumpur.

Bahkan Sandiaga menyebutkan bahwa perjalanan ke Aceh tergolong mahal, hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah pesawat. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah akan meningkatkan jumlah pesawat dengan bekerja sama dengan maskapai penerbangan.

"Ini masih disusun untuk tengah dan barat terutama yang ke Sumatera ini mahal sekali. Padang ini bisa lebih mahal ke Padang dari ke Kuala Lumpur. Saya mau pergi ke Aceh ini mahal sekali, ini keterbatasan jumlah pesawat, ini yang harus kita solusikan, kita akan tambah jumlah pesawatnya bekerja sama dengan maskapai penerbangan," tukas Sandiaga.