Pasar Smartphone Indonesia Turun Drastis Sepanjang 2022

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 20/02/2023 15:35 WIB
Pasar Smartphone Indonesia Turun Drastis Sepanjang 2022 Smartphone OPPO. (Foto: hitekno)

RADARBANGSA.COM - Pasar smartphone Indonesia turun untuk pertama kalinya setelah 13 tahun tumbuh.

Menurut International Data Corporation's (IDC) pasar smartphone turun14,3% secara tahunan /year over year (YoY) menjadi 35 juta unit pada 2022.

Penurunan tersebut benar-benar menghapus pertumbuhan selama tiga tahun terakhir sejak 2018.

Jika dilihat melalui Kuartal IV 2022, pasar smartphone Indonesia turun 17,6% secara YoY. Sementara secara kuartalan, turun sebesar 3,9%, mencapai 8,5 juta unit. 

Associate Market Analyst di IDC, Vanessa Aurelia menjelaskan Faktor ekonomi seperti inflasi berdampak signifikan terhadap daya beli konsumen, terutama di kalangan masyarakat berpendapatan rendah yang lebih mengutamakan barang-barang kebutuhan pokok. 

"Selain itu, ada pergeseran pengeluaran ke bidang lain seperti perjalanan karena orang-orang kembali ke aktivitas sebelum pandemi," kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst di IDC Indonesia dalam keterangan tertulis, Senin 20 Februari 2023. 

 

Smartphone Kelas Bawah, Bawah Menengah dan Menengah ke Atas

Dari segi segmen harga, smartphone di kategori Mid-range (US$200 atau Rp 3 Juta) masih mendominasi pasar pada tahun 2022, dengan kontribusi sekitar 74% dari pasar smartphone Indonesia secara keseluruhan. Segmen ini juga yang paling terpengaruh pada tahun 2022, karena menyusut 19,8% YoY, terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut di atas. 

Segmen Mid-range (US$200

Smartphone dengan harga lebih tinggi dalam kategori >Rp 9 Juta memiliki kinerja yang lebih baik pada tahun 2022, karena segmen tersebut tumbuh 36,9% YoY, dipimpin oleh Apple, dan Samsung.

“Ke depan, IDC memperkirakan tahun 2023 akan datar, atau paling banter, mengalami pertumbuhan rendah satu digit di tengah pertempuran dunia melawan inflasi, pergerakan nilai tukar, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter," sambungnya.

Pihaknya juga memprediksi tahun 2023, konsumen akan lebih memperhatikan pengeluaran dan perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menyusun strategi sambil mengatur ulang pendekatan mereka ke pasar.


Berita Terkait :