Sore Hari Esok, Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang di Indonesia  

Neli Elislah | Selasa, 25/05/2021 15:40 WIB
Sore Hari Esok, Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang di Indonesia    Gerhana Bulan Super Merah (Super Blood Moon)

RADARBANGSA.COM - Bertepatan dengan hari raya Waisak, gerhana bulan total atau Super Blood Moon Eclipse bisa dinikmati tanpa alat pendukung mata di Indonesia pada Rabu, 26 Mei 2021.

Gerhana bulan mulai bisa disaksikan pukul 15.48 WIB di wilayah Bandung dan akan masuk menuju fase totalitas pada pukul 18.19 WIB ketika Bulan baru terbit di Timur. Hanya saya tidak semua wilayah di Indonesia dapat menikmati gerhana bulan esok hari, hanya wilayah Indonesia timur saja yang dapat menyaksikannya karena Bulan sudah terbit disana. Berikut ini fase gerhana bulan dan wilayahnya:

1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah.

2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT, yang melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara.

3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT yang melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara.

6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Observatorium Bosscha, gerhana bulan total pada esok hari disebut juga dengan Gerhana Bulan Super Merah (Super Blood Moon Eclipse). Yang mana pada saat itu, bulan akan di titik supermoon, yang mengakibatkan ukuran piringan Bulan di langit akan terlihat lebih besar dan lebih terang dibandingkan purnama biasanya.

"Pada saat supermoon, ukuran piringan Bulan di langit akan tampak sedikit lebih besar (hingga 14%) dan lebih terang (hingga 30%) ketimbang purnama biasanya. Hal ini karena orbit Bulan yang berupa elips sehingga jarak Bumi-Bulan tidak selalu sama. Jarak terjauh Bulan dari Bumi adalah 406.700 km, sedangkan jarak terdekatnya adalah 356.400 km" Rilis Observatorium Bosscha dalam laman resmi, Selasa 25 Mei 2021. 


Berita Terkait :