Minggu Ini UEA Akan Awali Perjalanan Satelit ke Mars

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 14/07/2020 17:53 WIB
Minggu Ini UEA Akan Awali Perjalanan Satelit ke Mars Mars (Doc: Pantau)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Uni Emirat Arab (UEA) akan memulai misi perjalanan ke Mars secara perdana di minggu ini. Misi ini dilakukan untuk mengobservasi atmosfer, cuaca, iklim dan daratan di tanah Mars.

Misi ini akan berjalan melalui keberangkatan roket H-2A dari pelabuhan Tanegashima, Jepang. Awalnya satelit ini akan diluncurkan pada Rabu esok, akan tetapi aparat setempat menunda keberangkatan karena cuaca di Tanegashima belum membaik.

BBC melaporkan bahwa perjalanan ini akan menempuh 500 juta km dan membuat roket tersebut tiba di Bulan Februari 2021 - tepat pada peringatan 50 tahun pembentukan UEA.

Misi yang dinamakan dengan `Hope` ini akan mengeksplorasi orbit Mars selama dua tahun lamanya. 

Pemerintah UEA menyadari misi ini mengambil banyak risiko. Pasalnya sejauh ini hanya segelintir negara saja yang berhasil membuat roketnya mendarat di Planet Merah tersebut. Beberapa negara ini adalah Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Sebelumnya India juga sempat meluncurkan wahana antariksanya di tahun 2020, akan tetapi di tengah perjalanan menuju planet merah misinya mengalami kekagalan.

UEA menyebut peluncuran satelit ini merupakan salah satu dari beberapa proyek yang akan menjadi fokus negaranya untuk memperdalam wawasan tentang teknologi masa depan. Sebagaimana diketahui, UEA merupakan negara yang telah lama bergantung pada  energi minyak dan gas.

Dengan diluncurkan misi ‘Hope’ ini, pemerintah berkeinginan untuk memperluas fokus negaranya di subjek ekonomi pengetahuan.

Direktur proyek Hope, Omran Sharif, mengakui perjalanan ke Mars beresiko sangat tinggi, terlebih perjalanan ini adalah yang pertama. Menilik dari fenomena sebelumnya, setengah dari semua misi yang dikirim ke Planet Merah berakhir begitu saja di tengah jalan karena sejatinya memberangkatkan misi ini sama saja menapaki bahaya besar.

"Ini adalah misi penelitian dan pengembangan dan, ya, kegagalan adalah pilihan. Namun, kegagalan untuk maju bagi suatu bangsa bukanlah sebuah pilihan. Dan yang paling penting adalah kapasitas dan kemampuan yang diperoleh, serta pengetahuan yang dibawa kembali ke UEA,” ujarnya, seperti dikutip dari BBC News.

TAG : UEA , MARS , HOPE ,

Berita Terkait :