Kolaborasi Lintas Sektor Sulusi Tangani Kasus Stunting di NTT

M. Isa | Rabu, 13/08/2025 12:01 WIB
Kolaborasi Lintas Sektor Sulusi Tangani Kasus Stunting di NTT Ilustrasi ajakan memerangi stunting. (Foto: indonesiabaik)

RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana menegaskan bahwa permasalahan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menempati peringkat pertama di Indonesia harus menjadi perhatian serius dengan melibatkan kolaborasi lintas sektor.

“Stunting di NTT ini krusial dan memerlukan intervensi dari semua pihak. Kita harus bersama-sama menurunkan angka stunting,” ujar Cellica di Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).

Cellica mengungkapkan, salah satu masalah utama adalah ketidaktersediaan vaksin bagi bayi yang baru lahir. Menurutnya, persoalan ini akan menjadi bahan pembahasan Komisi IX dengan Kementerian Kesehatan agar pemerataan layanan kesehatan, termasuk ketersediaan obat, sarana-prasarana, SDM, digitalisasi, dan vaksin, dapat terealisasi hingga ke daerah terpencil seperti NTT.

Selain itu, ketersediaan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian. Saat ini, ketersediaan SDM baru mencapai 29%, sehingga 71% puskesmas masih kekurangan tenaga medis.

"Kondisi ini dinilai menjadi tantangan dalam pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis yang membutuhkan sumber daya manusia unggul di setiap layanan kesehatan primer," imbuhnya.

Dalam upaya menekan stunting, Cellica mendukung pemanfaatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah rawan stunting agar program benar-benar tepat sasaran.

“Semua poin yang kita bahas hari ini harus menjadi referensi penting untuk perbaikan ke depan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra Komisi IX, saya optimis NTT bisa lebih maju dan angka stunting bisa ditekan,” pungkasnya.

TAG : Stunting , NTT

Berita Terkait :