Pemekaran - Penggabungan Desa, KDM: Solusi Kurangi Disparitas

M. Isa | Selasa, 22/07/2025 16:01 WIB
Pemekaran - Penggabungan Desa, KDM: Solusi Kurangi Disparitas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi berkomitmen terus mengurangi disparitas desa - desa yang saat ini masih mencolok. Meskipun beberapa tahun terakhir ada kemajuan dalam pengentasan desa tertinggal, namun masih banyak potensi ekonomi di desa yang belum teroptimalisasi.

"Ada desa yang penduduknya hanya 2.000, ada yang 150.000. Ini kan disparitas, ini nggak beres nih, harus segera dibenahi, "ujar Dedi Mulyadi dalam rilisnya, Senin, 21 Juli 2025.

"Kemudian perubahan dari desa menjadi kelurahan. Karena banyak daerah desa yang sudah dihuni oleh kaum urban. Karakternya karakter urban tetap jadi desa, kan ini nggak cocok. Ini yang harus dilakukan," tambah KDM.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 50 juta jiwa, lanjut KDM-sapaan akrabnya, terdapat sebanyak 5.312 desa di Jawa Barat, dan beda serapan anggaran desanya juga, "Kita jauh lebih kecil dibanding daerah yang menuduknya lebih sedikit," kata KDM.

Selanjutnya, imbuh KDM, pemekaran, penggabungan, atau perubahan dari desa menjadi kelurahan juga terkait dengan tata ruang, tata kelola air, dan aspek lainnya. Ini sesuai dengan visi Jabar Istimewa: Lembur Diurus, Kota Ditata. KDM juga menyebut, bahwa daerah-daerah penghasil air perlu mendapat insentif.

"Sehingga tidak terjadi disparitas antara daerah industri dengan daerah pertanian. Termasuk di dalamnya nanti daerah -daerah penghasil padi harus mendapat insentif daerahnya. Jadi bukan hanya harga padinya saja yang diperoleh, tapi insentif daerah bagi daerah penghasil padi agar orang tetap mau ke sawah," tukasnya.

 

TAG : KDM , Bapak Aing