KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Di Selat Bali, Bupati Ipuk Sampaikan Duka Mendalam

Arif Setiawan | Jum'at, 04/07/2025 19:01 WIB
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Di Selat Bali, Bupati Ipuk Sampaikan Duka Mendalam KMP Tunu Pratama Jaya. (Foto: stikesbanyuwangi)

RADARBANGSA.COM - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan duka mendalam untuk korban tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025).

Ipuk menyampaikan telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk membantu proses evakuasi dan penanganan medis korban Kapal tersebut tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.

“Kami turut bela sungkawa atas tenggelamnya Kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Semoga korban yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan yang dalam perawatan segera diberi kesembuhan,” ujar Ipuk, Kamis (3/7/2025).

Pemkab Banyuwangi telah menyiagakan berbagai sarana dan prasarana. Sejumlah armada ambulans dikerahkan sejak malam kejadian, sementara RSUD Blambangan menyiapkan ruang khusus untuk menangani para korban yang membutuhkan tindakan medis.

“Seluruh jajaran Pemkab Banyuwangi yang terkait turut aktif dalam penanganan tragedi ini,” tambah Ipuk.

Bantuan juga diberikan oleh personel BPBD dan Tagana Dinsos Banyuwangi, yang bekerja mendampingi tim evakuasi. Selain itu, dilakukan asesmen awal terhadap korban meninggal, termasuk pendampingan psikologis dan pemberian bantuan kepada keluarga.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, MY Bramuda, mengatakan, atas instruksi Bupati Ipuk, pihaknya menyiapkan bantuan logistik.

“Kami menyiapkan makanan untuk relawan maupun keluarga korban yang berkumpul di Pelabuhan Ketapang,” katanya.

Tiga pos pemantauan telah didirikan di Pelabuhan Ketapang, Tanjungwangi, dan Boom untuk memantau proses penyelamatan.

Hingga Kamis pukul 10.00 WIB, sebanyak 30 orang dinyatakan selamat dari total 65 penumpang dan awak kapal yang tercatat di manifest. Empat orang dilaporkan meninggal dunia, yakni Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Cahyani (45), dan Elok Rumantini (34), yang merupakan penjaga kantin kapal. Keempat jenazah saat ini berada di RSUD Negara, Jembrana, Bali.


Berita Terkait :