Gus Imin Dukung Perbaikan Kurikulum dan Tata Kelola Pesantren

M. Isa | Selasa, 24/06/2025 18:29 WIB
Gus Imin Dukung Perbaikan Kurikulum dan Tata Kelola Pesantren Ketua Umum DPP PKB, Gus Imin bersama Ketua Dewan Syura DPP PKB KH. Maruf Amin saat menghadiri Haul ke-46 KH. Bisri Syansuri di Ponoen Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Selasa (31/12/2024) malam. (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Muhaimin Iskandar, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya perbaikan kurikulum dan tata kelola pesantren. Di era disrupsi global yang semakin cepat, pesantren harus bertransformasi agar tetap relevan dan mampu mencetak generasi yang kompetitif.

Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Gus Imin, menyoroti bahwa selama ini, mayoritas pesantren secara dominan berfokus pada pembelajaran ilmu-ilmu agama. Menurutnya pesantren harus memperluas cakupan pendidikan.

"Pesantren adalah benteng moral dan spiritual bangsa. Namun, ke depan, pesantren harus berani membuka diri untuk memasukkan unsur-unsur sains, teknologi, dan seni ke dalam kurikulum pendidikannya," ujar Gus Imin, Selasa (24/6/2025).

Lebih lanjut, Menko Pemberdayaan Masyarakat itu juga memimpikan pesantren sebagai lembaga yang tidak hanya melahirkan ulama, tetapi juga pencetak saintis, teknokrat, bahkan seniman yang mempunyai landasan tauhid dan akhlak yang kuat. "Kita ingin melihat santri yang mampu mengembangkan aplikasi teknologi, menciptakan karya seni bernilai tinggi, atau melakukan riset ilmiah, namun semua itu tetap dilandasi oleh keimanan dan akhlak mulia yang didapat dari pesantren," katanya. 

Gus Imin menegaskan, perubahan kurikulum ini harus diiringi dengan perbaikan fundamental pada tata kelola pesantren. Ia mengkritisi model pengelolaan pesantren yang kerap masih bersifat kekeluargaan dan rentan terhadap potensi perpecahan atau ketidakprofesionalan. Menurutnya, modernisasi tata kelola akan memastikan efisiensi, akuntabilitas, dan keberlanjutan operasional pesantren. 

"Pesantren harus dikelola oleh tenaga profesional yang memiliki kompetensi manajerial, alih-alih hanya mengandalkan pendekatan kekeluargaan. Pengasuh pesantren, jika perlu, dapat mengambil program atau pelatihan khusus tentang manajemen lembaga pendidikan yang profesional agar tata kelola pesantren menjadi lebih modern dan transparan," tegasnya. 

Gus Imin mendukung terciptanya iklim pendidikan yang kondusif bagi pengembangan kurikulum yang lebih holistik di lingkungan pesantren. Menurutnya perubahan kurikulum dan tata kelola ini adalah sebuah keniscayaan agar lembaga pendidikan pesantren tidak ketinggalan kereta perubahan zaman.

"Banyak lembaga pendidikan lain di luar pesantren saat ini sudah mengadopsi kurikulum modern seperti International Baccalaureate (IB), Cambridge, hingga kurikulum Finlandia yang terbukti menghasilkan lulusan bersifat problem solver dan sangat siap menghadapi tantangan zaman," pungkasnya.